Pembacaan
Alkitab: Ef. 1:4-6; 1 Ptr. 1:18-19
Walaupun Allah menyukai kita dan
menjadikan kita sasaran anugerah-Nya, namun kita tetap memerlukan penebusan,
sebab Dia adalah Allah yang adil. Bapa kita yang menyukai kita itu adil, Dia
tidak dapat membiarkan ketidakbenaran, kesalahan, atau pelanggaran. Perkara-perkara
semacam itu merupakan penghinaan terhadap keadilan-Nya. Karena itu,
keadilan-Nya menyebabkan penggenapan penebusan menjadi suatu keharusan.
Penebusan memenuhi tuntutan keadilan Allah dan menyukakan Allah. Allah bukan
hanya Allah pengasih, Dia pun Allah yang adil; setiap perkara yang tidak benar
tidak disukai-Nya. Setiap perkara yang berhubungan dengan-Nya harus dapat
memuaskan tuntutan keadilan-Nya. Inilah alasannya, untuk menyukakan Allah, Anak
yang terkasih harus tersalib, demi menggenapkan penebusan dengan sempurna bagi
umat pilihan Allah.
Penebusan Anak oleh darah-Nya
adalah pengampunan pelanggaran kita (Mat. 26:28; Ibr. 9:22). Penebusan adalah
perkara yang telah Kristus genapkan untuk pelanggaran kita, sedang pengampunan
adalah penerapan apa yang telah Kristus genapkan untuk pelanggaran kita.
Penebusan telah dirampungkan di atas salib, sedang pengampunan diterapkan pada
saat kita percaya Kristus. Penebusan dan pengampunan sebenarnya adalah dua
ujung dari satu perkara. Kita telah nampak bahwa pengampunan pelanggaran adalah
penebusan yang telah rampung melalui darah Kristus. Akan tetapi, untuk perihal
ini dipakai dua istilah, sebab perkara ini mempunyai dua ujung: ujung yang
dirampungkan di atas salib dan ujung yang diterapkan di atas diri kita pada
saat kita percaya. Walaupun penebusan telah rampung di atas salib tatkala
Kristus mengalirkan darah-Nya, tetapi pada waktu itu belum diterapkan pada diri
kita. Penerapan baru terjadi ketika kita percaya Kristus dan bertobat terhadap
Allah yang adil. Pada saat itulah, Roh Allah menerapkan penebusan Kristus yang
telah rampung di salib itu ke atas diri kita. Maka, penebusan merupakan
penggenapan, sedang pengampunan merupakan penerapan.
Kini kita perlu melihat mengapa
penebusan memerlukan kekayaan anugerah Allah (ay. 7). Alkitab mengatakan, tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan. Karena itu, darah harus teralir, agar
kita bisa beroleh pengampunan. Tetapi, dalam hal ini darah binatang tidak
berguna (Ibr. 10:4). Darah kurban binatang hanya merupakan lambang. Untuk
penggenapan penebusan yang sejati, perlu darah yang berasal dari hayat yang
lebih tinggi, yaitu darah yang sama sekali tidak berdosa. Dari manakah Allah
bisa memperoleh darah semacam ini di antara umat manusia? Tidak mungkin, sebab
seluruh umat manusia telah berdosa. Di antara manusia yang telah jatuh tidak
ada darah yang tanpa dosa. Lagi pula, orang pilihan Allah berjumlah jutaan.
Jika suatu kurban penghapus dosa harus dipersembahkan untuk setiap orang, tentu
harus ada jutaan kurban pula. Maka selain darah yang sempurna dan tanpa dosa,
perlu pula ada satu kurban penghapus dosa yang mampu mencakup jutaan orang. Hal
ini menunjukkan bahwa darah yang olehnya penebusan dirampungkan bukan hanya
harus tanpa dosa, bahkan harus berfungsi almuhit, dapat menebus jutaan orang
pilihan Allah. Hanya Yesus Kristus yang dapat menjadi kurban penghapus dosa
dengan mengalirkan darah-Nya yang tanpa dosa bagi jutaan orang pilihan. Dengan
penumpahan darah-Nya yang sekali di salib itu, penebusan kekal bagi orang
pilihan Allah dirampungkan sekali untuk selama-lamanya (Ibr. 9:28; 10:10, 12).
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment