Hitstat

01 March 2018

Matius - Minggu 22 Kamis



Pembacaan Alkitab: Mat. 14:14-16
Doa baca: “Tetapi Yesus berkata kepada mereka: 'Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” (Mat. 14:16)


Dalam membaca Kitab Matius kita perlu memperhatikan pengaturan doktrin kitab itu. Banyak pembaca mempertimbangkan Kitab Matius sebagai buku cerita atau sejarah. Tetapi Kitab Matius bukan buku sejarah, melainkan buku doktrin. Sebab itu firman Tuhan dalam ayat 16, sangat bermakna, “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Murid-murid meminta Tuhan untuk menyuruh orang banyak itu pergi, supaya orang banyak itu dapat membeli makanan untuk diri mereka sendiri, tetapi Tuhan menyuruh murid-murid memberi makanan kepada orang banyak itu. Konsepsi murid-murid itu adalah menyuruh orang banyak itu melakukan sesuatu, ini adalah prinsip hukum Taurat. Tetapi konsepsi Tuhan adalah memberi sesuatu kepada orang-orang untuk dinikmati. Ini adalah prinsip anugerah. Apa yang diusulkan murid-murid seluruhnya adalah berdasarkan prinsip hukum Taurat. Dalam ayat 16 Tuhan Yesus memutus pembicaraan murid-murid. Kitab Injil mencatat banyak kali peristiwa diputusnya pembicaraan Petrus. Petrus beberapa kali diputus pembicaraannya oleh Tuhan. Di atas gunung, ketika ia mengusulkan untuk membangun tiga kemah, perkataannya diputus oleh Allah. Ketika ia memberi tahu orang yang mengumpulkan pajak dua dirham untuk Bait Allah bahwa Tuannya membayar pajak itu, perkataannya diputus oleh Tuhan.

Tuhan Yesus selalu memutus orang yang berbaik hati. Jika Anda tidak mempunyai hati yang begitu baik, Tuhan tidak akan memutus pembicaraan Anda. Tetapi jika Anda berbaik hati, bersiap-siaplah diputus oleh-Nya. Hati baik Anda perlu diputus karena itu adalah alamiah. Tuhan Yesus memutus perkataan murid-murid dengan mengatakan, “Kamu harus memberi mereka makan.” Tuhan seolah-olah berkata, “Jangan menyuruh orang banyak melakukan sesuatu untuk memperoleh sesuatu.” Hukum Taurat datang melalui Musa, tetapi anugerah datang melalui Tuhan Yesus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 43

No comments: