Pembacaan Alkitab: Mat. 15:21-28
Doa baca: “Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil
berkata: ‘Tuhan, tolonglah aku.’” (Mat. 15:25)
Ayat 22 mengatakan, “Lalu datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru, 'Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita.'” Karena penolakan kaum agamawan Yahudi, kesempatan untuk
berkontak dengan Raja surgawi datang kepada orang bukan Yahudi, bahkan kepada
perempuan bukan Yahudi yang lemah. Perempuan Kanaan ini menyebut Tuhan Yesus
sebagai Tuhan, Anak Daud. Sebutan Tuhan menyiratkan keilahian Kristus, dan
sebutan Anak Daud menunjukkan keinsaniannya. Namun, dia tidak berhak untuk
menyebut-Nya “Anak Daud”. Hanya umat Israel yang memiliki hak berbuat demikian.
Murid-murid terganggu oleh teriakan perempuan Kanaan, sehingga mohon Tuhan
mengusirnya. Ini menunjukkan bahwa sekali lagi mereka mengajari Tuhan untuk
melakukan sesuatu. Ini pun merupakan prinsip hukum Taurat. Bila Anda membaca
Injil secara saksama, Anda akan nampak bahwa Tuhan Yesus tak pernah menuruti
perkataan murid-murid-Nya. Ketika mereka mengajukan usul, Tuhan selalu menolak
untuk mempertimbangkannya. Tetapi ketika murid-murid tidak ingin melakukan
sesuatu hal yang khusus, Tuhan akan memberi tahu mereka untuk melakukannya.
Demikian pula, ketika kita ingin melakukan sesuatu, Tuhan mengatakan, tidak.
Tetapi ketika kita tidak ingin melakukan sesuatu, Tuhan akan menyuruh kita
melakukannya. Maksud Tuhan ialah melatih kita tidak hidup dan bertindak menurut
ego atau konsepsi alamiah kita.
Meskipun Tuhan diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel,
namun pada saat ini Dia datang ke daerah bukan Yahudi, memberikan kesempatan
kepada orang bukan Yahudi untuk berbagian dalam anugerah-Nya. Hal ini
menunjukkan bahwa keselamatan yang berasal dari Kristus beralih kepada orang bukan
Yahudi karena ketidakpercayaan orang Yahudi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment