Pembacaan Alkitab: Mat.
18:6, 15
Doa baca: “Apabila saudaramu berbuat dosa,
tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah
mendapatnya kembali.” (Mat. 18:15)
Dalam kehidupan kerajaan,
perlu rendah hati (18:1-4). Dalam prinsipnya, seluruh umat kerajaan harus
menjadi anak kecil. Rendah hati adalah berlaku seperti anak kecil. Jika kita
tidak rendah hati, kita akan tersinggung oleh orang lain atau kita akan
menyinggung hati orang lain, yaitu kita akan tersandung oleh orang lain atau
menyandung orang lain. Semua ketersandungan disebabkan karena kesombongan.
Andaikata kita tidak sombong, kita tidak akan tersandung. Fakta bahwa kita
dapat tersandung membuktikan bahwa kita ini sombong. Jika seorang anak kecil
tersinggung, sakit hati itu akan terlupakan hanya dalam beberapa menit. Tetapi
begitu orang dewasa tersinggung, mereka tersandung oleh karena kesombongan
mereka. Di samping itu, penyandungan kita kepada orang lain juga berasal dari
kesombongan kita.
Menjadi batu sandungan bagi
seseorang merupakan perkara yang serius. Ayat 6 mengatakan, “Tetapi siapa saja yang menyebabkan salah
satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa (tersandung),
lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia
ditenggelamkan ke dalam laut.” Jika tangan, kaki, atau mata membuat kita
tersandung, kita harus menanggulangi penyebab ketersandungan ini secara serius.
Jika tidak, kita tidak akan menjadi orang yang tepat dalam kehidupan kerajaan.
Agar kita menjadi orang yang tepat dalam kehidupan kerajaan, kita perlu rendah
hati sehingga kita tidak tersandung atau menjadi penyebab orang lain
tersandung. Semua batu sandungan harus dibuang.
Ayat 15 mengatakan, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia
di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya
kembali.” Dalam bagian ini kita juga nampak bagaimana menanggulangi saudara
yang berbuat dosa (bersalah). Jika seorang saudara berdosa atau bersalah
terhadap kita, pertama-tama kita harus menghadapinya dengan kasih dan
menunjukkan kesalahannya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 51
No comments:
Post a Comment