Hitstat

08 March 2018

Matius - Minggu 23 Kamis



Pembacaan Alkitab: Mat. 15:1-6
Doa baca: “Tetapi jawab Yesus kepada mereka: ‘Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?’” (Mat. 15:3)


Ayat 3 mengatakan, “Tetapi jawab Yesus kepada mereka, 'Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adatbistiadat nenek moyangmu?'” Kaum agama Yahudi menuduh murid-murid Tuhan melanggar tradisi mereka, tetapi Tuhan menyalahkan mereka karena mereka melanggar perintah Allah demi tradisi mereka. Mereka memperhatikan tradisi, tetapi mereka mengabaikan perintah Allah. Dalam ayat 4 Tuhan melanjutkan, “Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.” Di sini, penanggulangan Tuhan terhadap orang Farisi dan ahli Taurat bukan hanya menyalahkan mereka karena menihilkan firman Allah demi tradisi mereka, tetapi juga menyiratkan bahwa manusia harus menghormati orang tuanya.

Dalam pemerintahan-Nya atas manusia, Allah telah menetapkan bahwa manusia harus menghormati orang tua. Dia telah menjadikan hal ini sebagai perintah pertama di antara sepuluh perintah yang membahas hubungan antar manusia (Kel. 20:12). Namun, sifat manusia yang jatuh selalu mendorong manusia mengabaikan orang tua, untuk memberontak terhadap pemerintahan Allah. Untuk membawa manusia kembali kepada pemerintahan Allah, Tuhan sebagai Raja surgawi menekankan bahwa manusia harus menghormati orang tuanya. Kita, umat kerajaan, harus menghormati orang tua kita dan tidak memaafkan diri sendiri seperti yang dilakukan oleh kaum agamawan Yahudi.

Memaafkan diri sendiri menunjukkan bahwa kita tidak berada di bawah pemerintahan surgawi, melainkan mengikuti sifat kita yang telah jatuh dan arus pemberontakan dari angkatan hari ini. Dalam pertentangan antara Tuhan Yesus dengan orang Farisi, Tuhan tidak memperhatikan tradisi. Sebaliknya, Ia menunjukkan kepada mereka firman Allah. Dalam prinsipnya, kita juga melakukan hal yang sama hari ini. Orang masih menihilkan firman Allah dengan tradisi mereka, dan kita dipersalahkan hari ini karena tidak menaati tradisi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 45

No comments: