Hitstat

24 March 2018

Matius - Minggu 25 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mat. 17:6-12
Doa baca: “Jawab Yesus: ‘Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu.’” (Mat. 17:11)


Kristus yang ada di dalam kita tidak hanya menyalurkan hukum hayat kepada kita, tetapi juga berbicara bagi Allah. Kristus membicarakan Allah. Karena kita mempunyai Kristus sebagai Musa yang sejati dan Elia yang sejati, maka kita tidak perlu Musa atau Elia yang lain dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah. Ayat 9 mengatakan, “Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, 'Jangan kamu ceritakan penglihatan itu kepada siapa pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.'”  Di sini kita nampak prinsip bahwa manifestasi kerajaan hanya dapat diwahyukan dalam kebangkitan.

Dalam ayat 10 murid-murid Tuhan bertanya kepada-Nya, Kalau demikian, mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Masalah tentang Elia datang lebih dulu sesuai dengan Maleakhi 4:5-6. Murid-murid mempunyai masalah agama. Mereka seolah-olah berkata kepada Tuhan, “Tuhan Yesus, kerajaan-Mu telah datang, dan kita telah melihatnya. Tetapi Alkitab memberi tahu kita bahwa Elia akan muncul sebelum kerajaan datang. Kita nampak Engkau dalam kerajaan-Mu, tetapi Elia belum muncul. Bagaimana hal ini dapat berlaku demikian?” Murid-murid terganggu sebab mereka mempunyai pengetahuan tentang teori-teori Alkitab. Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid bahwa Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu (ayat 11). Perkataan ini menunjukkan bahwa kerajaan itu belum sepenuhnya datang. Pada masa yang akan datang akan terdapat manifestasi penuh kerajaan. Sebelum itu, Elia akan datang. Di satu pihak ia telah datang, tetapi di pihak lain ia belum datang sepenuhnya. Yohanes Pembaptis adalah Elia, tetapi ia bukan Elia sepenuhnya. Kedatangan Elia yang sepenuhnya akan terjadi pada masa yang akan datang pada saat kesusahan yang besar, ketika Elia menjadi salah satu di antara dua orang saksi (Why. 11:3-4). Sebelum kedatangan kerajaan sepenuhnya, Elia akan datang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 49

No comments: