Pembacaan Alkitab: Mat.
14:19-20
Doa baca: “Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan
potongan-potongan roti yang lebih, sebanyak dua belas bakul penuh.” (Mat.
14:20)
Ayat 19
berkata, “Lalu Ia menyuruh orang banyak
itu duduk di rumput. Setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus
menengadah ke langit dan mengucap syukur. Ia memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya kepada
orang banyak.” Tuhan memberi makan orang, melayankan suplai hayat kepada
mereka. Dengan menyuruh orang banyak itu duduk di rumput, Ia mengatur
orang-orang itu dengan tertib. Ini menunjukkan hikmat Tuhan dan ketertiban
Tuhan.
Dengan
menengadah ke langit Raja surgawi menunjukkan bahwa sumber-Nya adalah Bapa-Nya
yang ada di surga. Kemudian Ia memberkati ikan dan roti serta
memecahkan-mecahkannya. Ini menunjukkan bahwa apa pun yang kita bawa kepada
Tuhan harus dihancurkan, dipecahkan, agar dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Tuhan akan memecahkan apa pun yang dipersembahkan kepada-Nya. Ini berarti bahwa
setelah kita mempersembahkan diri kita kepada Tuhan, kita akan dipecahkan oleh
Dia. Namun, banyak di antara kita yang berdoa, “Tuhan, belas kasihanilah aku
dan jangan pecahkan aku. Tuhan, Engkau tahu istriku memecah-mecahkan aku
berkeping-keping. Lindungilah aku seluruhnya, dan tolonglah aku dari tangan
istriku yang memecah-mecah.” Sejumlah saudari pun berdoa agar diselamatkan dari
tangan pemecah suami mereka. Tetapi semakin Anda berdoa demikian, semakin
terjadi pemecahan. Jika kita tidak pecah, persembahan kita tidak berarti dan
tidak efektif. Persembahan kita baru berguna setelah kita dipecahkan oleh
Tuhan.
Setelah
diberkati dan dipecahkan oleh Tuhan, roti itu diberikan kembali kepada
murid-murid untuk dibagikan kepada orang banyak, yang kemudian menjadi kepuasan
mereka.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 43
No comments:
Post a Comment