Hitstat

23 March 2018

Matius - Minggu 25 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mat. 17:1-5
Doa baca: “Tiba-tiba sementara ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: ‘Inilah Anak yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.’” (Mat. 17:5)


Ayat 5 mengatakan, “Tiba-tiba sementara ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata, 'Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.'” Pernyataan Bapa yang diberikan untuk menegaskan Anak, diucapkan untuk kali pertama setelah Kristus keluar dari baptisan, yang melambangkan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Ini adalah kali kedua Bapa menyatakan hal ini, kali ini untuk menegaskan Anak dalam transfigurasi-Nya, yang melambangkan kerajaan yang akan datang.

Dalam ekonomi Allah, setelah Kristus datang, kita harus mendengarkan Dia; kita tidak seharusnya mendengarkan hukum Taurat atau para nabi, karena hukum Taurat dan para nabi sudah digenapi di dalam dan oleh Kristus. Ketika murid-murid mendengar suara dari dalam awan, “tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan” (ayat 6). Setelah Tuhan Yesus datang kepada mereka, Dia menjamah mereka dan berkata, “Berdirilah, jangan takut!” mereka baru mengangkat kepala dan “tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri” (ayat 8). Petrus mengusulkan untuk menempatkan Musa dan Elia, yaitu hukum Taurat dan para nabi, bersama Kristus, tetapi Allah menyingkirkan Musa dan Elia, tidak meninggalkan seorang pun selain Yesus sendiri.

Hukum Taurat dan para nabi adalah bayangan dan nubuat, bukan realitasnya. Realitasnya adalah Kristus. Karena Kristus sebagai realitas sekarang ada di sini, bayangan dan nubuat tidak diperlukan lagi. Tidak ada seorang pun selain Yesus sendiri yang boleh tinggal dalam Perjanjian Baru. Yesus adalah Musa hari ini. Sebagai Musa, Dia memberikan hukum hayat ke dalam kaum beriman-Nya. Yesus juga Elia hari ini. Sebagai Elia, Dia berbicara bagi Allah dan menyampaikan Allah ke dalam kaum beriman-Nya. Inilah ekonomi Perjanjian Baru Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 49

No comments: