Pembacaan Alkitab: Mat. 15:21-28
Doa baca: “Kata perempuan itu: ‘Benar Tuhan, namun anjing itu makan
remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.’” (Mat. 15:27)
Dalam ayat 15, segera
setelah perdebatan mengenai pembasuhan tangan, terdapat catatan tentang
mendapatkan rawatan dari Yesus (15:21-28). Ketika Anda membaca pasal 15, Anda
mungkin tidak menemukan hubungan ayat 1-20 dengan ayat 21-28. Tetapi sebenarnya
kedua bagian ini sejajar. Dalam naskah asli Alkitab, tidak ada alinea-alinea
atau ayat-ayat, sebab itu bagian kedua merupakan kelanjutan langsung dari
bagian pertama. Maksudnya hendak menunjukkan bahwa apa yang Tuhan kehendaki
bukan pembasuhan tangan (membasuh secara lahiriah). Dia menghendaki kita
menerima Dia masuk melalui makan Dia. Tak peduli seberapa banyak kita membasuh
tangan kita, kita akan tetap lapar. Tuhan tidak memperhatikan pembasuhan
tangan. Lahiriah Anda kotor atau tidak, tidak berarti apa-apa bagi-Nya. Masalah
sesungguhnya bagi Tuhan ialah rasa lapar Anda dipuaskan. Dalam pasal ini kita
nampak bahwa yang dipersoalkan Tuhan bukan praktik lahiriah, melainkan kondisi
batiniah. Kita tidak seharusnya hanya membasuh kenajisan secara lahiriah,
sebaliknya kita perlu dibersihkan dari dalam.
Agar dibersihkan dari dalam,
sesuatu harus masuk ke dalam kita, dan satu-satunya jalan agar hal ini bisa
terlaksana ialah dengan makan. Sebagai makanan yang bergizi, Tuhan Yesus adalah
unsur pembersih yang terbaik. Ketika Ia masuk ke dalam kita sebagai makanan, Ia
tidak hanya memberi kita gizi, tetapi juga membersihkan kita secara batiniah.
Ia tidak membasuh tangan kita, Ia membasuh susunan kita dan apa adanya kita.
Masalah pembasuhan batiniah melalui makan Yesus ini merupakan rantai yang
menghubungkan kedua bagian pertama pasal 15. Dalam agama hari ini apa yang
diajarkan kebanyakan sejenis pembasuhan tangan. Namun, apa yang orang-orang
perlukan bukan pembasuhan lahiriah, melainkan pembasuhan batiniah, pembasuhan
dalam hayat dan sifat.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment