Hitstat

07 March 2018

Matius - Minggu 23 Rabu



Pembacaan Alkitab: Mat. 14:33-36
Doa baca: “Orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: 'Sesungguhnya Engkau Anak Allah.’” (Mat. 14:33)


Setelah Tuhan meredakan angin, “Orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, 'Sesungguhnya Engkau Anak Allah'” (ayat 33). Mengenal Tuhan sebagai Anak Allah adalah mengakui bahwa Dia sama dengan Allah (Yoh. 5:18). Ini menunjukkan bahwa murid-murid mengakui keilahian Tuhan (Mat. 1:23; 3:17). Dalam 14:22-23 kita nampak sebuah lukisan diri kita sendiri. Beberapa di antara kita ini ada yang seperti Petrus dan yang lain seperti Tomas. Ada sebagian yang cepat dan berani, selalu membuat kesulitan dan kesalahan, yang lain adalah penakut, berhati-hati, dan kendur.

Orang yang kecil hati mungkin mengomel dengan lantang, “Saudara A itu terlalu cepat. Aku tidak setuju. Ia mutlak salah. Tetapi aku tenang dan berhati-hati.” Saya sangat jelas tentang keadaan dalam gereja mengenai yang cepat dan yang berhati-hati. Saya tahu mereka yang berani dan yang membuat kesulitan, juga tahu mereka yang berhati-hati, yang tidak pernah membuat masalah. Saya menghargai semua yang berhati-hati, namun saya tidak setuju dengan mereka karena mereka tidak pernah menggugah seseorang, juga tidak membangkitkan suatu hal.

Orang perlu digugah agar berdiri dan berjalan di atas gelombang sehingga mereka dapat masuk ke hadirat Tuhan. Dalam menghadapi orang yang berhati-hati, Tuhan harus datang ke perahu sendiri. Jika Ia berbuat demikian, Ia akan menemukan orang yang berhati-hati itu tertidur, tidak ada orang yang menantikan Dia. Tidak ada seorang pun yang berhati-hati, penakut, dan lamban, yang pernah membawa Tuhan Yesus ke perahu.  Ketika dengan cepat dan berani melangkah keluar dari perahu dan berjalan di laut, kita harus memperhatikan empat hal: pertama, kita bertindak menurut perkataan Tuhan, tidak bertindak tanpa mendengar perkataan-Nya; kedua, arah kita harus tertuju kepada Tuhan sendiri; ketiga, kita masuk ke dalam hadirat Tuhan; dan keempat, kita kembali ke perahu. Jika kita memperhatikan keempat perkara ini, kita akan benar.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 44

No comments: