Pembacaan
Alkitab: Mat. 14:33-36
Doa
baca: “Orang-orang yang ada di perahu
menyembah Dia, katanya: 'Sesungguhnya Engkau Anak Allah.’” (Mat. 14:33)
Setelah Tuhan
meredakan angin, “Orang-orang yang ada di
perahu menyembah Dia, katanya, 'Sesungguhnya Engkau Anak Allah'” (ayat 33).
Mengenal Tuhan sebagai Anak Allah adalah mengakui bahwa Dia sama dengan Allah
(Yoh. 5:18). Ini menunjukkan bahwa murid-murid mengakui keilahian Tuhan (Mat.
1:23; 3:17). Dalam 14:22-23 kita nampak sebuah lukisan diri kita sendiri.
Beberapa di antara kita ini ada yang seperti Petrus dan yang lain seperti
Tomas. Ada sebagian yang cepat dan berani, selalu membuat kesulitan dan
kesalahan, yang lain adalah penakut, berhati-hati, dan kendur.
Orang yang kecil
hati mungkin mengomel dengan lantang, “Saudara A itu terlalu cepat. Aku tidak setuju.
Ia mutlak salah. Tetapi aku tenang dan berhati-hati.” Saya sangat jelas tentang
keadaan dalam gereja mengenai yang cepat dan yang berhati-hati. Saya tahu
mereka yang berani dan yang membuat kesulitan, juga tahu mereka yang
berhati-hati, yang tidak pernah membuat masalah. Saya menghargai semua yang
berhati-hati, namun saya tidak setuju dengan mereka karena mereka tidak pernah
menggugah seseorang, juga tidak membangkitkan suatu hal.
Orang perlu digugah
agar berdiri dan berjalan di atas gelombang sehingga mereka dapat masuk ke
hadirat Tuhan. Dalam menghadapi orang yang berhati-hati, Tuhan harus datang ke
perahu sendiri. Jika Ia berbuat demikian, Ia akan menemukan orang yang
berhati-hati itu tertidur, tidak ada orang yang menantikan Dia. Tidak ada seorang
pun yang berhati-hati, penakut, dan lamban, yang pernah membawa Tuhan Yesus ke
perahu. Ketika dengan cepat dan berani
melangkah keluar dari perahu dan berjalan di laut, kita harus memperhatikan
empat hal: pertama, kita bertindak menurut perkataan Tuhan, tidak bertindak
tanpa mendengar perkataan-Nya; kedua, arah kita harus tertuju kepada Tuhan
sendiri; ketiga, kita masuk ke dalam hadirat Tuhan; dan keempat, kita kembali
ke perahu. Jika kita memperhatikan keempat perkara ini, kita akan benar.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 44
No comments:
Post a Comment