Pembacaan
Alkitab: Mat. 15:7-14
Doa
baca: “Dengar dan perhatikanlah: bukan yang
masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut,
itulah yang menajiskan orang.” (Mat. 15:11)
Karena Tuhan
memperhatikan realitas batiniah, kita tidak mengkhawatirkan cara lahiriah
tentang bersidangnya kita. Sidang itu ramai atau sepi sangat tidak berarti.
Kita hanya mempedulikan pengalaman batiniah terhadap Kristus, realitas
batiniah. Tangan kita kotor atau tidak, itu suatu hal yang tidak berarti,
kondisi bagian batiniah kitalah yang penting. Praktek lahiriah tradisi
kelihatannya bagi Allah. Namun sebenarnya, batin mereka tidak bagi Allah.
Percayakah Anda bahwa mayoritas orang Kristen yang merayakan Natal adalah bagi
Allah? Dalam praktik Natal, hati banyak orang tidak bagi Tuhan. Mereka
mempunyai penampilan, tetapi tidak ada realitas.
Mereka mempunyai
bibir yang menyatakan kepercayaan mereka, tetapi hati mereka jauh dari Tuhan.
Dalam pemulihan Tuhan, kita tidak berbicara tanpa realitas batiniah. Jika kita
berbicara tanpa realitas, betapa kasihannya. Tradisi adalah masalah pengucapan
dari bibir tanpa realitas dalam hati. Dalam ayat 11 Tuhan mengatakan bahwa “bukan yang masuk ke dalam mulut yang
menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan
orang.” Dalam Kerajaan Surga, kenajisan bukan dari benda-benda materi,
melainkan dari perkara moral. Benda-benda materi tidak berhubungan dengan
pemerintahan surgawi, melainkan dengan perkara moral.
Mereka yang
mengikuti tradisi adalah orang buta yang menuntun orang buta. Hal ini benar
pada hari ini. Banyak penentang adalah orang buta yang menuntun orang buta.
Mereka mungkin menyatakan bahwa mereka mengenal Alkitab, tetapi sesungguhnya
mereka mutlak buta dan kehilangan penglihatan sama sekali. Sebab itu mereka
memimpin orang lain ke dalam kebutaan. Kita memiliki bantuan yang sejati telah
diberikan untuk membantu Anda mengalami Kristus secara subjektif dan menikmati
Dia. Sekali lagi kita nampak bahwa kita mengikuti jalan yang sama dengan yang
ditempuh oleh Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 45
No comments:
Post a Comment