Hitstat

19 March 2018

Matius - Minggu 25 Senin


Pembacaan Alkitab: Mat. 16:21-28
Doa baca: “Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: ‘Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.’” (Mat. 16:23)

Pada jalan menuju kemuliaan, kita mengalami penolakan, kekurangan atas keperluan, angin sakal (badai laut), dan tuduhan dari agama, kemudian kita belajar bagaimana makan Kristus. Hasil makan Kristus adalah penyembuhan bagi kemuliaan Allah, kemudian makan secara korporat, peringatan tentang ragi, dan wahyu yang jelas tentang Kristus dan gereja. Dalam berita ini kita melihat pos terakhir dari jalan menuju kemuliaan, yaitu jalan salib.

Setelah kita belajar bagaimana makan Kristus dan waspada terhadap ragi agama serta berada di bawah langit yang cerah, barulah wahyu Kristus dan gereja itu dapat diberikan. Banyak di antara kita bisa bersaksi bahwa sebelum kita tiba ke tempat itu, wahyu Kristus dan gereja belum datang. Wahyu itu hanya datang di Kaisarea Filipi. Kita makan Kristus bukan hanya sebagai remah-remah tetapi juga secara korporat sebagai suplai hayat yang kaya, tak terbatas, dan takkan asat. Setelah itu, kita dapat nampak wahyu Kristus dan gereja.

Jadi, ada tiga perkara yang utama: kita tahu bagaimana makan Kristus dan menikmati suplai Kristus yang kaya yang tidak akan habis; kita dibersihkan dari semua ragi agama; dan kita berada di Kaisarea Filipi di bawah langit yang cerah. Di sini kabut dilenyapkan. Kita tidak seharusnya tinggal dalam situasi di mana terdapat kabut agama. Jika kita tetap berada di tempat semacam itu, kita tidak akan nampak wahyu yang diberikan di Kaisarea Filipi. Haleluya, kita mempunyai suplai yang kaya, langit yang cerah dan tidak berkabut! Sebab itu kita nampak visi Kristus dan gereja. Untuk mengalami Kritus dan mempunyai gereja yang terbangun atas Kristus, kita perlu menempuh jalan salib. Kristus itu Pelopor, Pembuka jalan dalam menempuh jalan salib. Inilah jalan unik bagi Kristus untuk dibebaskan dan itu pula jalan unik bagi gereja untuk dibangunkan dengan Kristus dan di atas Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 48

No comments: