Hitstat

22 March 2018

Matius - Minggu 25 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mat. 16:28-17:2
Doa baca: “Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” (Mat. 17:2)


Matius 17:1 mengatakan, “Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.” Karena transfigurasi Tuhan terjadi enam hari setelah wahyu tentang Kristus dan gereja dalam pasal 16 (diberikan di kaki Gunung Hermon), gunung tinggi di sini tentu Gunung Hermon. Untuk menerima wahyu tentang Kristus dan gereja, kita harus jauh dari lingkungan yang agamawi, tetapi untuk melihat visi tentang transfigurasi Kristus, kita perlu berada di gunung yang tinggi, jauh melampaui permukaan bumi.

Ayat 2 mengatakan, “Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” Tidak banyak orang Kristen mengetahui bahwa transfigurasi (perubahan rupa) Kristus adalah kedatangan-Nya dalam kerajaan-Nya. Menurut Matius 17:1 dan 16:28, kedatangan-Nya adalah transfigurasi-Nya, dan transfigurasi-Nya adalah kemuliaan-Nya. Ketika Ia bertransfigurasi, Ia dimuliakan.

Kini kita harus nampak apa arti dimuliakan. Ketika Kristus yang adalah Allah menjadi seorang manusia, keilahian-Nya tersembunyi dalam keinsanian-Nya. Ia seorang yang unik, Seorang yang memiliki baik keilahian maupun keinsanian. Kemuliaan adalah Allah termanifestasikan, Allah terekspresikan. Dalam transfigurasi Kristus, keinsanian-Nya dipermuliakan, dibawa ke dalam kemuliaan Allah. Sebelum saat itu, Allah ada di dalam-Nya, tetapi keinsanian-Nya tidak di dalam kemuliaan Allah.

Hari ini kita kini mempunyai hayat ilahi dengan sifat ilahi di dalam kita. Namun, kita masih mempunyai sifat insani yang alamiah. Tidak peduli betapa rohani dan kudusnya kita, insani kita tetap alamiah, belum dijenuhi oleh kemuliaan ilahi. Boleh jadi para penentang akan menggolongkan ini sebagai evolusi ke dalam Allah. Tetapi ini bukan evolusi ke dalam Allah, melainkan kemuliaan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 49

No comments: