Pembacaan Alkitab: Mat. 16:28-17:2
Doa baca: “Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya
bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang.” (Mat. 17:2)
Matius 17:1 mengatakan, “Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.”
Karena transfigurasi Tuhan terjadi enam hari setelah wahyu tentang Kristus dan
gereja dalam pasal 16 (diberikan di kaki Gunung Hermon), gunung tinggi di sini
tentu Gunung Hermon. Untuk menerima wahyu tentang Kristus dan gereja, kita
harus jauh dari lingkungan yang agamawi, tetapi untuk melihat visi tentang
transfigurasi Kristus, kita perlu berada di gunung yang tinggi, jauh melampaui
permukaan bumi.
Ayat 2 mengatakan, “Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.”
Tidak banyak orang Kristen mengetahui bahwa transfigurasi (perubahan rupa)
Kristus adalah kedatangan-Nya dalam kerajaan-Nya. Menurut Matius 17:1 dan
16:28, kedatangan-Nya adalah transfigurasi-Nya, dan transfigurasi-Nya adalah
kemuliaan-Nya. Ketika Ia bertransfigurasi, Ia dimuliakan.
Kini kita harus nampak apa arti dimuliakan. Ketika
Kristus yang adalah Allah menjadi seorang manusia, keilahian-Nya tersembunyi
dalam keinsanian-Nya. Ia seorang yang unik, Seorang yang memiliki baik
keilahian maupun keinsanian. Kemuliaan adalah Allah termanifestasikan, Allah
terekspresikan. Dalam transfigurasi Kristus, keinsanian-Nya dipermuliakan,
dibawa ke dalam kemuliaan Allah. Sebelum saat itu, Allah ada di dalam-Nya,
tetapi keinsanian-Nya tidak di dalam kemuliaan Allah.
Hari ini kita kini mempunyai hayat ilahi dengan
sifat ilahi di dalam kita. Namun, kita masih mempunyai sifat insani yang
alamiah. Tidak peduli betapa rohani dan kudusnya kita, insani kita tetap
alamiah, belum dijenuhi oleh kemuliaan ilahi. Boleh jadi para penentang akan
menggolongkan ini sebagai evolusi ke dalam Allah. Tetapi ini bukan evolusi ke
dalam Allah, melainkan kemuliaan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 49
No comments:
Post a Comment