Pembacaan Alkitab: Mat.
18:1-20; Ibr. 10:17
Doa baca: “Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa
dan pelanggaran mereka.” (Ibr. 10:17)
Menurut Alkitab, mengampuni
berarti melupakan. Bagi kita, mengampuni seseorang dapat berarti bahwa kita
semata-mata tidak mempedulikan kesalahan, padahal kita masih mengingatnya.
Alangkah sulitnya melupakan sesuatu yang menyalahi kita! Tanpa belas kasihan
dan anugerah Tuhan, kita akan mengingat kesalahan-kesalahan orang lain bahkan
sampai kekekalan. Tetapi jika Allah mengampuni, itu berarti Ia melupakan.
Ibrani 10:17 mengatakan, “Dan Aku tidak
lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka.” Mengampuni dengan
sepenuhnya berarti melupakannya. Bapa kita di surga menganggap seolah-olah kita
ini tidak pernah berdosa, sebab Ia telah mengampuni dan melupakan dosa-dosa
kita.
Tetapi jika kita mengampuni
suatu kesalahan, kita sering mengungkit-ungkit di hadapan orang lain. Misalnya,
seorang saudara mungkin mengatakan, “Para penatua memperlakukan aku sangat buruk,
tetapi aku telah mengampuni mereka. Namun biarlah aku memberitahumu sedikit
tentang apa yang terjadi.” Mengampuni yang murni berarti kita melupakan
kesalahan itu. Akar dari ketidakmauan kita mengampuni orang lain terletak pada
temperamen kita. Tidak peduli betapa manisnya Anda, Anda masih mempunyai
temperamen. Anda merasa tersinggung karena Anda mempunyai temperamen
sedemikian. Saya dapat menampar kursi berkali-kali, tanpa membuat kursi itu
marah, sebab kursi tidak mempunyai temperamen.
Tetapi jika saya menampar
Anda, Anda akan marah, karena temperamen yang tersembunyi di dalam Anda. Kita
semua mudah tersentuh pada temperamen kita. Boleh jadi reaksi atau wajah
lahiriah mungkin berbeda, tetapi temperamen yang tersembunyi dalam diri kita
adalah sama. Karena temperamen, kita sulit mengampuni orang lain. Dalam
konstitusi surga, hawa nafsu daging seluruhnya telah ditanggulangi. Banyak
perpisahan dan perceraian bersangkutan dengan hawa nafsu daging.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 51
No comments:
Post a Comment