Hitstat

29 March 2018

Matius - Minggu 26 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mat. 18:1-20; Ibr. 10:17
Doa baca: “Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka.” (Ibr. 10:17)


Menurut Alkitab, mengampuni berarti melupakan. Bagi kita, mengampuni seseorang dapat berarti bahwa kita semata-mata tidak mempedulikan kesalahan, padahal kita masih mengingatnya. Alangkah sulitnya melupakan sesuatu yang menyalahi kita! Tanpa belas kasihan dan anugerah Tuhan, kita akan mengingat kesalahan-kesalahan orang lain bahkan sampai kekekalan. Tetapi jika Allah mengampuni, itu berarti Ia melupakan. Ibrani 10:17 mengatakan, “Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka.” Mengampuni dengan sepenuhnya berarti melupakannya. Bapa kita di surga menganggap seolah-olah kita ini tidak pernah berdosa, sebab Ia telah mengampuni dan melupakan dosa-dosa kita.

Tetapi jika kita mengampuni suatu kesalahan, kita sering mengungkit-ungkit di hadapan orang lain. Misalnya, seorang saudara mungkin mengatakan, “Para penatua memperlakukan aku sangat buruk, tetapi aku telah mengampuni mereka. Namun biarlah aku memberitahumu sedikit tentang apa yang terjadi.” Mengampuni yang murni berarti kita melupakan kesalahan itu. Akar dari ketidakmauan kita mengampuni orang lain terletak pada temperamen kita. Tidak peduli betapa manisnya Anda, Anda masih mempunyai temperamen. Anda merasa tersinggung karena Anda mempunyai temperamen sedemikian. Saya dapat menampar kursi berkali-kali, tanpa membuat kursi itu marah, sebab kursi tidak mempunyai temperamen.

Tetapi jika saya menampar Anda, Anda akan marah, karena temperamen yang tersembunyi di dalam Anda. Kita semua mudah tersentuh pada temperamen kita. Boleh jadi reaksi atau wajah lahiriah mungkin berbeda, tetapi temperamen yang tersembunyi dalam diri kita adalah sama. Karena temperamen, kita sulit mengampuni orang lain. Dalam konstitusi surga, hawa nafsu daging seluruhnya telah ditanggulangi. Banyak perpisahan dan perceraian bersangkutan dengan hawa nafsu daging.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 51

No comments: