Hitstat

01 April 2011

1 Korintus - Minggu 3 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:26-30

Dalam pandangan manusia, orang-orang yang tidak terpandang, yang terhina, seolah-olah tidak ada. Mereka begitu dipandang rendah seolah-olah tidak ada. Sebab itu, mereka adalah "yang tidak berarti". Tetapi Allah justru menggunakan orang-orang demikian untuk meniadakan mereka yang berarti, yang terpandang, yang sangat dihargai dalam dunia. Allah telah memilih orang-orang yang tidak terpandang, orang-orang kalangan rendah, agar Ia dapat memalukan orang-orang yang terpandang, orang-orang kelas atas.

Pada satu pihak, dalam ayat 26-28, secara umum Paulus menunjuk kepada setiap orang. Pada pihak lain, ia secara khusus menunjuk kepada orang-orang Yunani. Ada orang-orang Yunani tertentu yang telah diselamatkan tetap menganggap diri mereka sebagai orang yang berhikmat. Dalam ayat-ayat ini Paulus menunjukkan bahwa sikap semacam itu tidak benar. Paulus seakan-akan berkata, "Kaum beriman di Korintus, janganlah menganggap dirimu sendiri berhikmat. Allah tidak memilih orang yang berhikmat. Jika kamu menganggap dirimu berhikmat, berarti kamu tidak dipilih oleh Allah. Demikian pula, Allah tidak memilih orang-orang yang kuat atau yang terpandang."

Penekanan dalam roh Paulus ialah kaum beriman Korintus tidak hidup seperti orang-orang yang telah beroleh selamat. Paulus seolah-olah berkata kepada mereka, "Orang-orang kudus Korintus yang terkasih, kalian adalah orang-orang yang telah beroleh selamat, yang dipilih Allah. Tetapi kalian tidak menempuh kehidupan seperti orang-orang pilihan. Sebaliknya, kalian hidup seakan-akan bukan orang-orang yang dipilih Allah. Dalam kehidupan kalian tidak ada petunjuk bahwa Allah telah memilih kalian, sebab kalian mengira diri kalian berhikmat, kuat, dan terpandang. Saudara-saudara, kalian harus tahu bahwa Allah tidak memilih orang-orang yang demikian. Jika kalian menganggap diri kalian berhikmat, itu menunjukkan Allah tidak memilih kalian. Ingatlah, Ia telah memilih orang-orang yang bodoh untuk memalukan yang berhikmat, memilih orang-orang yang lemah untuk memalukan yang kuat, dan memilih yang tidak terpandang untuk memalukan yang terpandang. Jadi, janganlah menganggap diri kalian berhikmat, kuat, dan terpandang."

Membicarakan hal tentang memperhidupkan Kristus itu mudah, tetapi mempraktekkannya itu sulit. Asalkan kita menganggap diri kita berhikmat, kita tidak memperhidupkan Kristus. Semua orang yang sungguh-sungguh memperhidupkan Kristus menganggap diri mereka bodoh, lemah, dan tidak terpandang. Mereka menganggap diri mereka tidak berarti dan menyadari bahwa keberadaan mereka di bumi tidak berarti apa-apa. Mereka dapat berkata tentang diri sendiri, "Aku ada di antara yang tidak berarti. Aku tinggal di suatu tempat, tetapi keberadaanku di sini tidak berarti apa-apa. Tetapi sekalipun aku tidak berarti, Allah memilihku." Saya ulangi, Allah tidak memilih orang yang berhikmat, kuat, dan terpandang. Jika Anda menganggap diri sendiri berhikmat, kuat, dan terpandang, itu berarti Anda menolak pilihan Allah. Cara hidup Anda membuat Anda menolak pilihan Allah. Allah memalukan orang yang berhikmat, kuat, dan terpandang. Kita semua harus dapat berkata, "Tuhan, aku mengakui bahwa aku tidak berhikmat atau berkuasa. Sebaliknya, aku sungguh bodoh, lemah, dan di antara yang terhina." Apa yang terkandung dalam roh Paulus dalam menulis bagian 1 Korintus ini merupakan penekanan atas hal ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 9.

No comments: