Hitstat

20 April 2011

1 Korintus - Minggu 6 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 2:3-5; 1:24

Paulus mengingatkan orang-orang di Korintus bahwa ia telah datang kepada mereka dengan perasaan yang sangat takut dan gentar (2:3). Takut adalah perasaan di dalam, gentar adalah penampilan yang di luar. Ketika rasul menunaikan ministrinya kepada orang-orang Yunani yang mencari hikmat, di dalam batin ia merasa takut kehilangan Kristus, di luar ia gentar kalau-kalau ia terpengaruh oleh kegairahan kedambaan mereka terhadap hikmat. Karena takut dan gentar sedemikian, maka ia menurut visi surgawi, menghindari setiap penyimpangan dan dengan setia berdiri teguh dalam ministri yang Allah amanatkan kepadanya. Para agamawan Yahudi yang bergairah membanggakan agama tradisional mereka, orang-orang Yunani yang menyanjung filsafat menyombongkan hikmat duniawi mereka. Ketika melayankan Kristus kepada kedua golongan orang ini, Paulus berada dalam keadaan takut dan gentar. Betapa bedanya keadaan rasul dengan mereka!

Dalam ayat 4-5 Paulus mengulangi apa yang telah dikatakannya sebelumnya. Kata-katanya berbeda, tetapi konsepsinya sama. Paulus tidak menggunakan kata-kata hikmat yang meyakinkan, melainkan bukti Roh itu dan kekuatan (ay. 4). Kekuatan yang dibuktikan Paulus ialah Kristus yang disalibkan. Hasil dari pembuktian ini ialah supaya iman kaum beriman itu bukan bergantung pada hasil hikmat Paulus yang mengalahkan hikmat mereka, melainkan bergantung pada kekuatan Allah (ay. 5), yakni Kristus yang telah disalibkan.

Dalam pemulihan Tuhan kita harus memiliki satu visi yang jelas tentang ekonomi Allah. Kemudian kita perlu dikuasai, dikendalikan, dan dipimpin oleh visi ini. Karena saya telah nampak visi ini dan dipimpin olehnya, saya tidak pernah mengubah nada saya selama bertahun-tahun ini. Saya tahu apa yang telah saya tampak, saya tahu apa yang sedang saya ajarkan, dan saya tahu apa yang saya ministrikan kepada umat Tuhan. Jika kita nampak visi tentang ekonomi Allah, dengan otomatis kita hanya mempunyai satu pilihan, satu cita rasa, dan satu ministri. Kita hanya memperhatikan Kristus yang almuhit dan alwasi (meluas dan memenuhi semua), serta kehidupan gereja yang sejati dan wajar. Hari ini kita dalam pemulihan Tuhan harus perkasa dan tidak goyah dalam hal visi tentang ekonomi Allah, kehendak kekal Allah. Karena Paulus telah nampak visi ini dan setia pada visi ini, ia bisa menjadi sangat perkasa. Kita semua perlu menjadi perkasa dan kokoh seperti itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 15

No comments: