Hitstat

06 April 2011

1 Korintus - Minggu 4 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:2; 9, Ef. 1:5; 3:9

Bagaimana mungkin Allah menyalurkan diri-Nya ke dalam kita? Pertama, Allah menciptakan langit, bumi, dan manusia. Zakharia 12:1 mengatakan bahwa TUHAN yang membentangkan langit, dan meletakkan dasar bumi, dan yang menciptakan roh dalam diri manusia. Roh manusia adalah satu organ istimewa yang diciptakan Allah bagi manusia untuk menerima Allah. Kita dapat mengibaratkan diri kita sebuah radio, dan roh kita seperti alat penerimanya. Langit untuk bumi, bumi untuk manusia, dan manusia, yang diciptakan dengan satu roh, adalah untuk Allah.

Lama setelah Allah menggenapkan pekerjaan penciptaan yang merupakan langkah pertama untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita, Allah menempuh langkah kedua, yakni inkarnasi. Pada suatu hari, Allah yang tidak terbatas, yang menciptakan alam semesta, menjadi seorang manusia. Berdasarkan Yohanes 1:1 dan 14, Firman yang adalah Allah, telah menjadi daging, yakni Allah menjadi seorang manusia. Dalam perkataan Yesaya 9:5, seorang anak telah lahir untuk kita, namanya ialah Allah yang perkasa. Bayi yang lahir di palungan di Betlehem itu sebenarnya adalah Allah yang perkasa.

Melalui inkarnasi, Tuhan mengenakan sifat insani. Manusia adalah kepala dari ciptaan lama. Ketika Adam, wakil segenap ciptaan, jatuh, maka seluruh ciptaan pun jatuh dan menjadi usang. Ketika Allah mengenakan sifat insani, Ia mengenakan seluruh ciptaan lama. Jadi, ketika Kristus disalibkan, ciptaan pun turut disalibkan. Karena itu, oleh kematian-Nya di atas salib, Tuhan mengakhiri seluruh ciptaan, termasuk Anda dan saya. Melalui kematian yang ajaib dan almuhit inilah, Kristus menebus kita; Ia mengembalikan kita kepada Allah. Ia tidak saja mengakhiri kita dan mengembalikan kita kepada Allah, tetapi dalam kebangkitan Ia juga menggantikan kita dengan diri-Nya sendiri. Karena itu, Tuhan telah mengakhiri kita, membawa kita kembali kepada Allah, dan menggantikan kita dengan diri-Nya sendiri dalam kebangkitan.

Dalam Yohanes 11:25 Tuhan Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup." Sebagai kebangkitan, Tuhan adalah unsur yang menggantikan kita. Selain itu, dalam kebangkitan Kristus telah menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Kebangkitan sebenarnya adalah Persona Kristus yang hidup, Persona yang adalah Allah yang berinkarnasi, yang hidup di bumi sebagai seorang manusia, yang mati di atas salib untuk menebus kita, dan yang menjadi Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan. Jadi, Kristus adalah kebangkitan juga Roh itu. Ia telah menjadi Roh itu, dan Roh itu adalah kebangkitan. Sekarang sebagai Roh itu dan kebangkitan, Ia menjadi pengganti kita.

Setelah Kristus menjadi Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan, dapatlah Ia masuk ke dalam kita. Namun, kita perlu menerima Dia melalui bertobat, percaya kepada-Nya, dan menyeru nama-Nya. Seorang yang berdosa mungkin berdoa, "Tuhan Yesus, aku adalah orang berdosa. Tetapi Tuhan, Engkau adalah Penyelamatku. Kini kubuka diriku kepada-Mu dan menerima Engkau." Bila seseorang berdoa demikian, maka Persona yang tersayang, terindah, dan terajaib ini, yakni Persona yang adalah Roh dan kebangkitan ini akan masuk ke dalamnya. Begitu kita menerima Tuhan ke dalam kita, Ia tidak akan meninggalkan kita, meskipun adakalanya kita menyesal menjadi orang Kristen. Setelah Anda percaya kepada Tuhan Yesus, Anda tidak mungkin menghentikan kepercayaan Anda terhadap-Nya. Begitu Ia masuk ke dalam Anda, Ia tidak akan meninggalkan Anda.

Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 11

No comments: