Hitstat

26 April 2011

1 Korintus - Minggu 7 Selasa

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 2:11-13


Roh manusia adalah bagian terdalam dari manusia, memiliki indra yang bisa menembus hal-hal terdalam dari diri manusia, sedang pikiran manusia hanya mampu menjangkau hal-hal permukaan saja. Demikian juga, hanya Roh Allah yang mampu mengetahui hal-hal Allah yang dalam dan tersembunyi (2:11). Sebagai orang-orang yang oleh Roh Allah dilahirkan dari Allah, kita telah menerima Roh Allah (ay. 12). Karena itu, kita bisa mengetahui hal-hal Allah yang dalam dan tersembunyi, yang Allah berikan secara cuma-cuma kepada kita untuk kenikmatan kita.

Paulus menghendaki kaum beriman di Korintus mengetahui bahwa sebagai manusia, mereka memiliki satu roh untuk mengetahui hal-hal manusia, dan sebagai kaum beriman di dalam Kristus, mereka telah menerima Roh Allah untuk mengetahui hal-hal yang dikaruniakan oleh Allah dengan cuma-cuma. Orang-orang Kristen di sana kekurangan pengetahuan yang tepat tentang kedua roh ini. Mereka mempunyai pikiran yang tajam dan jiwa yang kuat, tetapi mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki roh manusia. Tambahan pula, mereka mengabaikan Roh Allah yang telah mereka terima. Jadi, dalam ayat 11-12 Paulus mengingatkan mereka tentang kedua roh ini. Ia menunjukkan bahwa mereka mempunyai satu roh manusia di batin mereka dan mereka pun telah menerima Roh yang berasal dari Allah, untuk mengetahui hal-hal yang dikaruniakan Allah dengan cuma-cuma. Berdasarkan ayat 9, hal-hal ini telah disediakan Allah dan ditetapkan oleh-Nya. Semua hal tersebut bertalian dengan Kristus. Untuk mengetahui hal-hal ini, orang-orang Korintus harus memperhatikan roh manusia mereka dan Roh Allah.

Kaum beriman di Korintus membicarakan tentang Kristus bukannya dengan kata-kata rohani, melainkan dengan kata-kata filsafat dan hikmat Yunani. Sebagai akibatnya, mereka memberi kesan kepada orang lain dengan istilah-istilah filsafat, bukan dengan Kristus. Akan tetapi Paulus tidak memakai istilah-istilah filsafat ketika ia membicarakan Kristus. Sebaliknya ia membicarakan hal-hal rohani dengan perkataan rohani. Ia menggunakan perkataan rohani yang identik dengan hal-hal rohani itu sendiri. Dalam ayat 13 Paulus seolah-olah berkata kepada orang-orang Korintus, "Aku tidak bisa menggunakan perkataan hikmat Yunani untuk menyampaikan hal-hal rohani, sebab itu adalah kata-kata yang diajarkan oleh hikmat manusia. Yang demikian itu bukan perkataan rohani, dan tidak dapat digunakan untuk menerangkan hal-hal rohani. Kalau aku menggunakan kata-kata hikmat yang dikagumi oleh kalian, orang-orang Yunani, aku tidak akan sanggup membicarakan hal-hal rohani kepada kalian."


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 17

No comments: