Hitstat

21 April 2011

1 Korintus - Minggu 6 Kamis

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 2:6-10


Dalam ayat-ayat terdahulu, Paulus berkata bahwa ia tidak datang kepada mereka dengan hikmat yang unggul dan perkataannya pun bukan perkataan muluk-muluk yang meyakinkan. Tetapi dalam ayat 6, ia berkata bahwa ia juga memberitakan hikmat di kalangan orang-orang yang matang. Tatkala Paulus menulis Surat Kiriman ini, ia benar-benar menyadari bahwa kaum beriman di Korintus masih jauh dari kematangan. Mengapa kemudian ia berkata bahwa ia juga memberitakan hikmat di kalangan orang-orang yang matang? Tujuannya berbuat demikian ialah hendak merendahkan orang-orang Korintus. Di sini Paulus seolah-olah berkata, "Kalian orang-orang Korintus mengira kalian telah mencapai sesuatu yang besar, padahal kalian sebenarnya masih bayi. Kami memang memberitakan hikmat, tetapi kami memberitakan hikmat di kalangan orang-orang yang matang. Lagi pula, hikmat yang kami beritakan bukan hikmat dari zaman ini, dan bukan hikmat dari penguasa-penguasa zaman ini. Orang-orang biasa tidak memiliki hikmat ini, demikian pula orang-orang yang tergolong kelas penguasa. Sesungguhnya, penguasa-penguasa zaman ini akan ditiadakan."

Berdasarkan ayat 7, hikmat Allah tersembunyi dan rahasia; ini adalah hikmat yang rahasia. Karena itu, hikmat Allah tidak seperti hikmat orang Yunani, yang terbuka dan sangat dangkal. Lagi pula, hikmat Allah adalah hikmat yang telah tersembunyi dan yang telah disediakan Allah sebelum dunia dijadikan untuk kemuliaan kita. Hikmat Allah adalah nasib kita, dan sebelumnya nasib ini telah ditentukan oleh Allah, diputuskan oleh-Nya. Allah telah menetapkan nasib kita dalam kekekalan. Ia telah menakdirkan hikmat-Nya untuk kemuliaan kita. Ini berarti dalam kekekalan, Ia telah memutuskan bahwa hikmat-Nya akan menjadi nasib dan kemuliaan kita. Nasib kita bukan hanya menikmati berkat-berkat kekal di surga. Nasib kita adalah hikmat Allah yang rahasia. Allah telah menakdirkan hikmat-Nya yang rahasia itu menjadi kemuliaan kita.

Dalam ayat 9 Paulus melanjutkan, "Tetapi seperti ada tertulis: 'Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.'" Ruang lingkup yang dapat dilihat oleh mata sangat sempit, ruang lingkup yang dapat didengar oleh telinga lebih luas, ruang lingkup yang bisa dipahami oleh hati manusia tidaklah terbatas. Di dalam hikmat-Nya, yaitu di dalam Kristus, Allah telah menetapkan dan menyediakan banyak hal yang dalam, rahasia, dan tersembunyi, seperti pembenaran, pengudusan, pemuliaan, dan lain-lainnya. Semuanya ini adalah yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul dalam hati manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 16

No comments: