Hitstat

02 April 2011

1 Korintus - Minggu 3 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:30-31

Bagi kita, mengetahui diri kita berada di dalam Kristus sangatlah penting dan menentukan. Kita pun harus bangga dengan fakta bahwa kita kini berada di dalam Kristus. Di samping itu, kita dapat bersaksi bahwa karena kita berada di dalam Kristus, kita tidak lagi bodoh, lemah, atau hina. Saudari-saudari, jika dalam pengalaman, kalian kuat di dalam Kristus, kalian akan mencicipi Yerusalem Baru, dan tidak begitu cepat meneteskan air mata. Di Yerusalem Baru tidak ada lagi air mata. Kadang-kadang pada perjamuan Tuhan kita bersyukur kepada-Nya karena pencicipan atas Yerusalem Baru yang akan datang. Ketika kita mengalami cita rasa sepenuhnya, tentu tidak akan ada air mata. Bukan air mata, melainkan aliran air hayat. Saudari-saudari, bila kalian hendak menangis, ingatlah perkataan Paulus: Tetapi oleh Allahlah kamu berada di dalam Kristus. Dalam Kristus Anda menjadi berhikmat dan kuat. Puji Tuhan, dalam Kristus kita terpandang, sebab kita adalah anak-anak keluarga Kerajaan Allah! Betapa agungnya status ini!

Paulus menyusun ayat 30 secara demikian untuk menunjukkan kepada kaum beriman di Korintus bahwa Kristus harus secara berkesinambungan menjadi hikmat bagi mereka oleh Allah. Sebagai hikmat, Kristus harus tiada henti-hentinya mengalir dari Allah kepada mereka. Namun, situasi mereka yang sesungguhnya berlawanan dengan ini. Kristus mungkin sudah menjadi hikmat mereka, tetapi Ia tidak pada saat ini juga mengalir kepada mereka dari Allah. Sekali lagi saya ingin menunjukkan bahwa Paulus tidak mengatakan, "Kristus adalah hikmat Allah" atau "Kristus adalah hikmatmu." Ia mengatakan, "Oleh Allah (Kristus) telah menjadi hikmat bagi kita." Ini menunjukkan Kristus harus secara berkesinambungan mengalir dari Allah kepada kita dan menjadi hikmat kita yang sekarang dan yang riil dalam pengalaman kita.

Kristus oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita sebagai tiga perkara penting dalam penyelamatan Allah: (1) kebenaran (untuk masa lampau kita), dengannya kita telah dibenarkan Allah, sehingga kita bisa dilahirkan kembali di dalam roh, mendapatkan hayat Allah (Rm. 5:18); (2) pengudusan (untuk masa kini kita), dengannya kita berangsur-angsur dikuduskan di dalam jiwa kita, yaitu berangsur-angsur diubah di dalam pikiran, emosi, dan tekad kita oleh hayat ilahi-Nya (Rm. 6:19, 22); (3) penebusan (untuk masa kelak kita), yaitu penebusan tubuh kita (Rm. 8:23), dengannya tubuh kita akan ditransfigurasikan oleh hayat ilahi-Nya, sehingga memiliki corak-Nya yang mulia (Flp. 3:21). Karena Allah, kita bisa berbagian dalam penyelamatan yang demikian lengkap dan sempurna, agar seluruh diri kita -- roh, jiwa, dan tubuh -- secara organik bersatu dengan Kristus, dan Kristus menjadi segala sesuatu kita. Semuanya ini berasal dari Allah, bukan dari diri kita, demikian kita akan bermegah dan merasa mulia di dalam Dia, tidak di dalam diri kita sendiri.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 9.

No comments: