Hitstat

12 April 2011

1 Korintus - Minggu 5 Selasa

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:24, 30

Kebenaran, pengudusan, dan penebusan adalah bahan-bahan yang dipakai untuk membuat jalan bebas hambatan dalam kehidupan Kristiani kita. Pernahkah Anda sadari bahwa hikmat adalah jalan kita, jalan bebas hambatan kita dan bahwa kebenaran, pengudusan, dan penebusan adalah bahan-bahan yang dipakai untuk membuat jalan bebas hambatan ini? Demikianlah pengalaman kristiani kita. Ketika kita menikmati Kristus, aspek pertama dari pekerti ilahi, yang akan kita alami ialah Allah sebagai kebenaran kita. Ketika kita menikmati Kristus dan mengalami Dia, yang pertama kita miliki ialah Allah sebagai kebenaran kita. Ini berarti tatkala kita melatih roh kita dan menyeru nama Tuhan Yesus, kita menjadi benar. Semakin kita berseru, kita semakin menjadi benar.

Ketika kita menyeru nama Tuhan dengan melatih roh kita, kita akan menjadi benar. Ketika kita lambat laun menjadi benar dengan cara demikian, akhirnya kita akan menjadi benar dalam tutur kata kita kepada istri atau suami kita. Andaikata seorang saudari sangat benar terhadap suaminya, pada akhirnya kebenarannya akan meyakinkan dan menundukkan suaminya. Suaminya akan berkata kepada dirinya sendiri, "Dulu istriku tidak demikian. Begitu aku berbuat salah, ia pasti akan menghakimiku dengan hebat. Aku mengakui bahwa aku salah, tetapi ia bahkan lebih bersalah dalam caranya menghakimi aku." Karena penghakimannya terhadap suaminya, ia telah melukai suaminya dan menyebabkan suaminya bereaksi secara negatif. Tetapi kini ia telah benar terhadap suaminya, karena ia melatih rohnya dan menyeru nama Tuhan. Dengan cara inilah Tuhan menjadi kebenaran baginya.

Setiap kali kita menjadi benar melalui menyeru nama Tuhan, kita akan menjadi tenang. Kebenaranlah yang menenangkan kita. Alasan atau penyebab seorang suami berbantah-bantah dan cekcok dengan istrinya ialah karena kedua-duanya tidak benar. Tetapi kalau ada satu pihak benar, kebenaran ini akan membuat pihak lain tenang. Misalkan sang istri yang berpaling kepada Tuhan, menyeru nama Tuhan, dan menjadi benar dalam menghadapi suaminya, maka suaminya akan segera menyadari bahwa ia telah berubah dan ia sekarang adil dan benar dalam menghadapi suaminya.

Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 13

No comments: