Hitstat

18 April 2011

1 Korintus - Minggu 6 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 2:1; Kol. 2:2; Ef. 3:4


Orang-orang Yunani senang akan ungkapan-ungkapan pemikiran filosofis yang indah-indah. Tetapi, Paulus datang ke Korintus tidak dengan perkataan yang indah atau hikmat (2:1). Ini menunjukkan bahwa Paulus tidak memberitakan Injil kepada orang-orang Yunani menurut cara hikmat mereka. Sebaliknya, ia menghindari praktek semacam itu.

Ketika menyampaikan Kristus dan Injil kepada orang lain, kita harus jelas bahwa cara bicara kita tidak boleh membuat pendengar meleset dari butir yang terpenting. Lebih baik perkataan kita dianggap orang aneh atau janggal daripada kita membuat orang meleset dari perkara mendasar tentang Kristus dan salib. Memberi kesan kepada orang tentang pengetahuan atau pembicaraan kita itu bukanlah sasaran kita. Sebaliknya, beban kita adalah memberi kesan kepada orang tentang Kristus. Kita harus melayankan Kristus kepada mereka dan bukan memamerkan bahasa atau pengetahuan kita.

Butir penting kedua dalam ayat 1 ialah rahasia Allah. Apa itu rahasia Allah yang Paulus katakan dalam ayat 1? Beberapa ahli pada zaman dulu mengganti rahasia dengan kesaksian. Yang diberitakan rasul sebagai kesaksian Allah adalah rahasia Allah, yaitu Kristus sebagai perwujudan Allah dan gereja sebagai ekspresi Kristus (Rm. 16:25-26; Kol. 1:26-27; 2:2; 4:3; Ef. 3:4-6, 9). Sebenarnya kesaksian Allah dan rahasia Allah adalah satu perkara. Rahasia Allah adalah kesaksian Allah. Kesaksian ini, rahasia ini, mencakup Kristus sebagai perwujudan Allah dan gereja sebagai ekspresi Kristus.

Ketika Paulus datang ke Korintus, ia menyampaikan kedua paruhan dari kesaksian Allah ini; yakni, ia memberitakan Kristus dan gereja. Ini dapat kita buktikan dari isi 1 Korintus. Dalam Surat Kiriman ini kita nampak Kepala dan Tubuh. Sebenarnya, bagian yang lebih besar dari kitab ini bertalian dengan gereja, tidak langsung bertalian dengan Kristus. Dalam kedua pasal pertama Kristus diwahyukan, tetapi pasal-pasal selebihnya terpusat pada gereja. Sebagian besar problem di antara kaum beriman di Korintus melibatkan gereja. Karena itu, Paulus menyajikan kesaksian Allah yang lengkap kepada mereka: Kristus Sang Kepala, dan gereja, Tubuh-Nya. Lagi pula, ia menyampaikan kesaksian ini dengan kata-kata yang sederhana, bukan dengan perkataan yang muluk atau dengan pemikiran-pemikiran yang filosofis.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 15

No comments: