Hitstat

02 August 2013

Efesus - Minggu 45 Jumat



Pembacaan Alkitab: Rm. 14:1


Menurut Roma 14, dalam hidup gereja ada tempat bagi mereka yang mempunyai doktrin yang berbeda-beda. Ada orang percaya bahwa mereka dapat memakan segala makanan, sedang lainnya hanya memakan sayur mayur. Demikian pula, ada orang mengkhususkan hari-hari tertentu, sedang lainnya menganggap setiap hari sama. Apakah Anda menyadari bahwa dalam hidup gereja boleh ada doktrin-doktrin yang berbeda, dan harus ada? Misalkan tentang penudungan kepala. Ada saudari-saudari mengenakan penudung kepala dalam sidang, tetapi banyak saudari yang tidak. Ini menunjukkan bahwa di antara saudari-saudari ada doktrin yang berbeda tentang penudungan kepala. Bila gereja dapat mencakup saudari yang bertudung kepala maupun saudari yang tidak bertudung kepala, ini adalah tanda yang sangat positif. Saya pernah mengikuti sidang Kristen di mana saudari-saudari yang tanpa penudung kepala tidak mendapat sambutan. Selain itu, saudari-saudari yang mengenakan penudung kepala memakai bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tetapi saya pernah mengikuti sidang di mana saudari-saudari diharuskan mengenakan penudung kepala dengan ukuran, model, dan warna yang sama. Puji Tuhan, dalam hidup gereja kita tidak dipecah belah oleh perkara-perkara yang berbeda-beda semacam itu! Alangkah indahnya dalam gereja kita menerima orang-orang yang memiliki doktrin yang berbeda-beda dalam hal penudungan kepala!

Meskipun kita boleh berbeda dalam doktrin, tetapi kita benar-benar esa. Tetapi mereka yang terpengaruh oleh doktrin sering berbantah-bantah tentang apakah doktrin-doktrin atau praktek-praktek tertentu itu alkitabiah atau tidak. Namun, kita dapat mengumumkan bahwa sidang yang paling alkitabiah ialah sidang yang menerima kaum beriman yang memiliki doktrin yang berbeda-beda. Ketika kita berjuang bagi iman dan menolak keempat kategori hal-hal negatif yang telah kita katakan itu, kita wajib bersikap lapang terhadap orang lain dalam hal doktrin. Inilah satu-satunya cara untuk menjaga keesaan. Jika kita berbantah-bantah atas masalah doktrin, kita akan mengulangi sejarah perpecahan kekristenan.

Dalam pemulihan Tuhan kita telah melarikan diri dari perangkap doktrin dan dibawa kembali kepada diri Tuhan. Saya memuji Tuhan karena Dia telah menyelamatkan saya dari pengetahuan doktrinal! Kita yang berada dalam pemulihan Tuhan tidak ada selera terhadap doktrin. Bersamaan dengan ini, kita juga menolak pemujaan berhala, percabulan, perpecahan, dan penyangkalan ke-Allahan Kristus. Walau kita bersikap keras terhadap perkara-perkara negatif itu, tetapi kita bersikap lapang terhadap orang lain dalam hal doktrin. Kita bukan untuk doktrin, praktek-praktek, atau ketentuan-ketentuan. Kita hanya memperhatikan Kristus sebagai Kepala dan gereja sebagai Tubuh. Karena itu kita benar-benar satu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 91

No comments: