Pembacaan Alkitab: Rm.
14:1
Menurut Roma 14, dalam hidup
gereja ada tempat bagi mereka yang mempunyai doktrin yang berbeda-beda. Ada
orang percaya bahwa mereka dapat memakan segala makanan, sedang lainnya hanya
memakan sayur mayur. Demikian pula, ada orang mengkhususkan hari-hari tertentu,
sedang lainnya menganggap setiap hari sama. Apakah Anda menyadari bahwa dalam
hidup gereja boleh ada doktrin-doktrin yang berbeda, dan harus ada? Misalkan
tentang penudungan kepala. Ada saudari-saudari mengenakan penudung kepala dalam
sidang, tetapi banyak saudari yang tidak. Ini menunjukkan bahwa di antara
saudari-saudari ada doktrin yang berbeda tentang penudungan kepala. Bila gereja
dapat mencakup saudari yang bertudung kepala maupun saudari yang tidak
bertudung kepala, ini adalah tanda yang sangat positif. Saya pernah mengikuti
sidang Kristen di mana saudari-saudari yang tanpa penudung kepala tidak
mendapat sambutan. Selain itu, saudari-saudari yang mengenakan penudung kepala
memakai bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tetapi saya pernah mengikuti sidang
di mana saudari-saudari diharuskan mengenakan penudung kepala dengan ukuran,
model, dan warna yang sama. Puji Tuhan, dalam hidup gereja kita tidak dipecah
belah oleh perkara-perkara yang berbeda-beda semacam itu! Alangkah indahnya
dalam gereja kita menerima orang-orang yang memiliki doktrin yang berbeda-beda
dalam hal penudungan kepala!
Meskipun kita boleh berbeda dalam
doktrin, tetapi kita benar-benar esa. Tetapi mereka yang terpengaruh oleh
doktrin sering berbantah-bantah tentang apakah doktrin-doktrin atau
praktek-praktek tertentu itu alkitabiah atau tidak. Namun, kita dapat
mengumumkan bahwa sidang yang paling alkitabiah ialah sidang yang menerima kaum
beriman yang memiliki doktrin yang berbeda-beda. Ketika kita berjuang bagi iman
dan menolak keempat kategori hal-hal negatif yang telah kita katakan itu, kita
wajib bersikap lapang terhadap orang lain dalam hal doktrin. Inilah
satu-satunya cara untuk menjaga keesaan. Jika kita berbantah-bantah atas
masalah doktrin, kita akan mengulangi sejarah perpecahan kekristenan.
Dalam pemulihan Tuhan kita telah
melarikan diri dari perangkap doktrin dan dibawa kembali kepada diri Tuhan.
Saya memuji Tuhan karena Dia telah menyelamatkan saya dari pengetahuan
doktrinal! Kita yang berada dalam pemulihan Tuhan tidak ada selera terhadap
doktrin. Bersamaan dengan ini, kita juga menolak pemujaan berhala, percabulan,
perpecahan, dan penyangkalan ke-Allahan Kristus. Walau kita bersikap keras
terhadap perkara-perkara negatif itu, tetapi kita bersikap lapang terhadap
orang lain dalam hal doktrin. Kita bukan untuk doktrin, praktek-praktek, atau
ketentuan-ketentuan. Kita hanya memperhatikan Kristus sebagai Kepala dan gereja
sebagai Tubuh. Karena itu kita benar-benar satu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 91
No comments:
Post a Comment