Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:1, 5
Dalam Filipi 1:1 Paulus
mengatakan, “Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus. Kepada semua
orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para pengawas jemaat dan
diaken.” Ayat ini menunjukkan bahwa gereja di Filipi didirikan dengan urutan yang
baik. Perhatikan di sini Paulus mengatakan tentang “semua orang kudus . . .
dengan para pengawas jemaat dan diaken.” Ini merupakan satu-satunya tempat
dalam Perjanjian Baru yang mencatat ungkapan sedemikian. Paulus mengutarakan
tentang orang kudus dengan para pengawas (penilik) gereja dan diaken, hal ini
sangatlah bermakna. Di setiap gereja lokal, kelompok yang unik ini terdiri atas
orang kudus. Orang kudus merupakan unsur gereja lokal. Di antara orang kudus
terdapat para pemimpin, yang dalam Perjanjian Baru dilukiskan sebagai para
penatua atau penilik. Para penilik gereja adalah para penatua dalam suatu
gereja lokal (Kis. 20:17, 28). “Penatua” menunjukkan personanya, “penilik
gereja” menunjukkan fungsinya. Seorang penilik gereja adalah seorang penatua dalam
fungsinya. Di sini disebutkan penilik gereja dan bukan penatua, menunjukkan
bahwa para penatua menunaikan kewajibannya.
Para diaken adalah orang-orang
yang melayani dalam suatu gereja lokal dan berada di bawah pengarahan para
penilik gereja (1 Tim. 3:8). Istilah diaken berasal dari kata Yunani diakonos
(Inggrisnya deacon) yang berarti orang yang melayani.
Gereja di Filipi juga mempunyai
persekutuan dengan Paulus dalam memajukan Injil. Dalam 1:5 Paulus mengatakan
tentang “persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai
sekarang ini.” Persekutuan di sini berarti partisipasi, komunikasi. Istilah
Yunani yang sama ini diterjemahkan “menyumbangkan” (LAI) dalam Roma 15:26, dan
“memberi bantuan” dalam Ibrani 13:16. Orang-orang kudus di Filipi memiliki
persekutuan dalam berita Injil, berpartisipasi dalam pemajuan berita Injil
melalui ministri rasul Paulus. Partisipasi ini mencakup sumbangan keuangan
mereka untuk rasul (4:10, 15-16), yang menghasilkan kemajuan dalam berita
Injil. Persekutuan semacam ini, yang menjaga mereka dari sikap yang
individualistis dan berbeda pendapat, menyiratkan bahwa mereka bersatu dengan
Rasul Paulus dan dengan satu sama lain. Hal ini memberi dasar untuk pengalaman
dan kenikmatan mereka akan Kristus, yang merupakan pokok dalam kitab ini. Hidup
yang mengalami dan menikmati Kristus adalah hidup dalam kemajuan berita Injil,
hidup yang memberitakan Injil, bukan bersifat individualistis, melainkan
bersifat korporat. Karena itu, ada persekutuan untuk kemajuan berita Injil. Semakin
banyak persekutuan kita dalam kemajuan berita Injil, semakin banyak pula
Kristus yang kita alami dan nikmati. Hal ini membunuh ego, ambisi, kesukaan,
dan pilihan kita.
Ketika kaum beriman Filipi
berpartisipasi dalam memajukan Injil, dalam memajukan pergerakan Allah di bumi
sesuai dengan ekonomi-Nya, mereka beroleh bagian dalam anugerah bersama Paulus.
Orang-orang yang mengambil bagian dalam anugerah adalah mereka yang
berpartisipasi dan menikmati Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai
anugerah. Rasul adalah orang yang demikian dalam membela dan meneguhkan Injil,
dan orang-orang kudus di Filipi menjadi para pengambil bagian bersama dengan
dia dalam anugerah ini. Anugerah berarti Allah Tritunggal melalui berbagai
proses menjadi kenikmatan kita. Dengan mempersekutukan diri ke dalam Injil
bersama Paulus, maka orang-orang Filipi telah menikmati anugerah tersebut.
Menurut ungkapan bahasa Yunani, mereka mengambil bagian bersama dalam anugerah
Paulus, menikmati anugerah yang Paulus nikmati.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 2
No comments:
Post a Comment