Pembacaan Alkitab:
Ef. 5:18; 6:18
Saya harap kita semua memiliki
kesan yang dalam atas ayat-ayat mengenai roh manusia dalam Kitab Efesus ini.
Dalam pasal 1 kita nampak roh hikmat dan wahyu; dalam pasal 2 kita nampak roh
sebagai tempat kediaman Allah; dalam pasal 3 kita nampak roh sebagai alat
penerima wahyu dan organ yang perlu diperkuat; dalam pasal 4 kita nampak roh
yang diperbarui meluas ke dalam pikiran kita untuk memperbarui seluruh bagian
batin kita; dalam pasal 5 kita nampak roh dipenuhi dengan Kristus ke dalam
segala kepenuhan Allah, dan dalam pasal 6 kita nampak roh perbauran sebagai
organ yang di dalamnya kita berdoa untuk berperang bagi Tuhan. Ketika kita
melihat semua acuan tentang roh dalam kitab yang singkat ini, kita tahu bahwa
hidup gereja sepenuhnya merupakan masalah dalam roh. Untuk mempraktekkan hidup
gereja, kita perlu beralih ke roh kita dan tinggal di situ. Kehidupan
sehari-hari dari manusia baru yang korporat mutlak berada dalam roh pikiran.
Dalam Efesus 4:17-19 Paulus
berkata bahwa orang-orang yang hidup dalam pikiran yang sia-sia, gelap dalam
pengertian dan jauh (terpisah) dari hayat Allah karena kebodohan yang ada dalam
mereka. Dia menunjukkan bahwa hati mereka keras, sehingga perasaan mereka
tumpul, dan mereka menyerahkan diri mereka kepada hawa nafsu. Karena itu,
berada dalam pikiran yang sia-sia berarti berada dalam kegelapan yang pekat.
Sebaliknya, kaum beriman yang dulu sebagai kegelapan, “sekarang adalah terang
di dalam Tuhan” (Ef. 5:8). Karena itu, kita wajib “hidup sebagai anak-anak
terang”. Dalam Efesus 5:14 Paulus berkata, “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Kapan
saja kita berada dalam roh, kita berada dalam terang, di bawah penyinaran
Tuhan. Hasilnya, kita akan memiliki langit yang cerah. Semakin cerah roh kita,
semakin cerah pula langit kita.
Jika kita melatih pikiran tetapi
tidak melatih roh, langit dalam batin kita akan mendung. Demikian pula jika
kita kuat dalam emosi atau tekad kita, tetapi tidak kuat dalam roh kita. Namun,
jika kita menyangkal pikiran, emosi, dan tekad alamiah kita, dan mengambil
pendirian yang tegas bersama Tuhan dalam roh kita, langit kita akan segera dan
spontan menjadi cerah. Bila kita ragu-ragu dalam mengikuti Tuhan, langit kita
akan berawan. Tetapi bila kita tegas dan mutlak dalam mengikuti Tuhan, langit
kita akan cerah.
Jika kita hidup menurut pikiran
yang sia-sia, kita akan berada dalam kegelapan dan jauh dari hayat Allah. Tetapi
jika kita beralih ke roh pikiran, Kristus akan bercahaya di atas kita, dan kita
akan memiliki langit yang cerah. Alasan adanya orang-orang tertentu yang telah
bersama kita beberapa tahun tidak mengalami banyak kemajuan, adalah karena
mereka hidup dalam pikiran yang sia-sia. Mereka jarang beralih ke roh pikiran.
Jika saudara-saudara yang demikian beralih dari pikiran yang sia-sia ke roh
pikiran, mereka akan mengalami perubahan yang besar. Mendengarkan berita-berita
saja tidak banyak membantu, kecuali kita berada dalam roh pikiran dan bukan
berada dalam pikiran yang sia-sia. Kita tidak dapat menerima bantuan rohani
melalui berita-berita jika kita lebih banyak melatih pikiran daripada melatih
roh. Kita perlu melompat keluar dari kesia-siaan pikiran untuk hidup menurut
roh pikiran.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 94
No comments:
Post a Comment