Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:7, 16
Ketika Paulus menulis Kitab
Filipi, ada beberapa orang beriman di Filipi yang tidak bersukacita dalam
Tuhan, karena mereka telah dirusuhi dan diganggu oleh orang-orang yang
dilukiskan dalam ayat 2. Dalam ayat ini Paulus mengatakan, “Hati-hatilah
terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat,
hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat itu!” Di satu pihak, Paulus menyuruh
kita bersukacita; di pihak lain, ia menyuruh kita berhati-hati terhadap
anjing-anjing. Sebagaimana akan kita bahas, “anjing-anjing” di sini ditujukan
kepada para penganut agama Yahudi.
Pada hari ini pun ada
“anjing-anjing” yang harus kita waspadai. Menurut susunan 3:2, anjing-anjing
itu, pekerja-pekerja jahat itu, dan penyunat-penyunat palsu itu, semua
ditujukan kepada orang-orang yang sama. Fakta bahwa “anjing-anjing” itu
dihubungkan dengan pekerja-pekerja jahat dan penyunat-penyunat palsu
menunjukkan bahwa “anjing-anjing” itu adalah orang-orang yang agamis.
Menurut 1:15-18 ada sementara
orang yang memberitakan Kristus “karena dengki dan perselisihan (persaingan)”,
“karena kepentingan sendiri.” Khususnya mereka yang ingin bersaing dengan
Paulus. Mereka yang memberitakan Kristus sedemikian adalah para penganut agama
Yahudi, yaitu orang-orang percaya dalam Kristus yang mempertahankan agama
Yahudi dan yang menerapkan aspek-aspek tertentu dari agama Yahudi ke dalam
hidup gereja. Karena mempertahankan ajaran-ajaran agama Yahudi, mereka
memberitakan Kristus bersaingan dengan Paulus, yang telah meninggalkan agama
Yahudi berikut hukum, ritual, tradisi, dan praktek sunatnya. Karena para
penganut agama Yahudi itu tetap berpegang pada hal-hal yang agamis ini, maka
mereka memberitakan Kristus dengan dengki dan perselisihan. Namun dalam 1:18
Paulus dapat berkata, “Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus
diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Dalam hal itu aku
bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.” Paulus mengakui, sekalipun
orang-orang itu memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, juga
karena persaingan, mereka telah memberitakan Kristus. Ia dapat bersukacita
karena fakta bahwa Kristus telah diberitakan. Kalau Paulus memberitakan Kristus
dengan ekonomi Allah, maka orang-orang lain itu memberitakan Kristus dengan
agama Yahudi. Jadi, ada dua cara pemberitaan Kristus yang berbeda.
Paulus dianiaya terutama bukan
karena memberitakan Injil, melainkan karena membela dan meneguhkan Injil. Dalam
1:7 ia mengatakan tentang “membela dan meneguhkan Berita Injil” dan dalam 1:16
dia berkata bahwa dia “ada di sini untuk membela Injil”. Sebaliknya, para
penganut agama Yahudi menyesatkan dan memutarbalikkan Injil. Injil bukan untuk
agama Yahudi, dan injil tidak boleh diberitakan dengan tujuan membawa
orang-orang yang tidak percaya ke bawah hukum Taurat dan untuk mempraktekkan
sunat. Memberitakan Injil dengan cara itu berarti menyesatkan dan
memutarbalikkan Injil. Dalam membela Injil, Paulus menjelaskan bahwa sasaran
Injil ialah menghasilkan Tubuh Kristus, bukan menyuruh setiap orang mengenakan
tanda sunat. Ketika Paulus memberitakan Injil secara positif dan ilahi, dia pun
membela dan meneguhkannya. Cara pemberitaan Injil Paulus sangat berlainan
dengan cara para penganut agama Yahudi. Sebab itu, pada saat Kitab Filipi
ditulis, Injil diberitakan dengan dua cara yang berbeda.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 1
No comments:
Post a Comment