Pembacaan Alkitab: Rm.
16:17
Dalam 1 Korintus 5:7-11 Paulus
menanggulangi percabulan dan penyembahan berhala. Dalam ayat 9 ia menyuruh kaum
saleh agar tidak “bergaul dengan orang-orang cabul”. Percabulan merusak
kemanusiaan, dan penyembahan berhala menghina Allah sendiri. Walaupun Paulus
bersikap lapang terhadap doktrin, tetapi ia tidak mentolerir setiap hal yang berkaitan
dengan percabulan atau pemujaan berhala. Perkataannya terhadap perkara ini
sangat keras dan tegas.
Dalam Titus 3:10 Paulus berkata,
“Seorang yang menyebabkan perpecahan, apabila sudah satu dua kali kaunasihati,
hendaklah engkau jauhi.” Seorang yang menyebabkan perpecahan adalah pemecah
belah dan pembuat sekte. Setelah orang yang demikian dinasihati satu dua kali,
ia harus ditolak jika ia terus-menerus melaku-kan perpecahannya. Kita tidak
boleh kompromi atau netral. Sebab itu, mengenai pemujaan berhala, percabulan,
dan perpecahan, Paulus sangat keras, kita pun harus keras.
Berdasarkan Surat 2 Yohanes, kita
nampak bahwa kita pun harus menolak orang-orang yang menyangkal inkarnasi
Kristus. Ayat 7 mengatakan, “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke
seluruh dunia, yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai
manusia. Itulah si penyesat dan antikristus.” Ayat ini menunjukkan bahkan pada
abad pertama pun sudah ada orang-orang tertentu yang menamakan diri orang
Kristen, tetapi tidak mengaku Kristus adalah Allah yang datang sebagai manusia.
Dengan kata lain, mereka menyangkal fakta Kristus adalah Allah yang telah
berinkarnasi. Dalam ayat 9 penulis mengatakan lebih lanjut, “setiap orang yang
tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi melangkah keluar dari situ, tidak
memiliki Allah. Siapa yang tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun
Anak.” Kata melangkah keluar di sini berarti melampaui apa yang benar. Alkitab
mewahyukan bahwa Kristus adalah Allah yang telah berinkarnasi. Orang-orang yang
menyangkal hal ini berarti telah melampauinya; mereka telah meninggalkan ajaran
tentang Kristus sebagai Allah yang telah berinkarnasi. Karena itu, Rasul
Yohanes memperingatkan kaum beriman terhadap orang-orang semacam itu: “Jikalau
seseorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu
menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. Sebab
siapa yang memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang
jahat” (ayat 10-11). Kita tidak dapat menerima orang-orang yang menyangkal
inkarnasi Kristus.
Menurut Perjanjian Baru, ada empat
perkara yang tidak dapat kita tolerir: pemujaan berhala, percabulan,
perpecahan, dan penyangkalan ke-Allahan Kristus. Mengenai iman, kita harus
berani, perkasa, dan tegas, siap untuk berjuang bagi iman yang pernah
disampaikan kepada kaum saleh. Akan tetapi, sejauh menyangkut doktrin, kita
harus bersikap lapang terhadap orang lain. Namun, kita tidak dapat mentolerir
pemujaan berhala, percabulan, perpecahan, dan penyangkalan inkarnasi Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 91
No comments:
Post a Comment