Pembacaan Alkitab:
Ef. 5:26
Kita harus merangkaikan Wahyu 19
dengan Efesus 5. Di luar Efesus 5, mempelai perempuan tidak bisa dipersiapkan,
dan Wahyu 19 tidak bisa digenapi. Sangat bermakna sekali Tuhan berkata kepada
kita tentang ketentuan, doktrin, manusia lama, serta cacat dan kerut. Penting
sekali kita mengalami kekayaan Kristus yang merawat, mengasuh, menguduskan, dan
menyucikan guna melenyapkan ketuaan dan cacat kita. Bila semua hal itu telah terhapus,
kita akan menjadi gereja yang kudus, mulia, dan tanpa cela. Kemudian kita akan
menjadi mempelai perempuan dalam Wahyu 19. Ketika mempelai perempuan telah
siap, Kristus akan datang sebagai mempelai laki-laki. Puji Tuhan, kita berada
dalam proses menjadi mempelai perempuan Kristus yang kudus dan mulia! Betapa
kita memuji Tuhan karena Ia memperlihatkan kepada kita jalan untuk dipersiapkan
menjadi mempelai perempuan, dan siap bagi kembali-Nya! Kristus akan memiliki
gereja yang tanpa ketentuan, doktrin, manusia lama, cacat dan kerut. Gereja
yang demikian akan menjadi mempelai perempuan yang elok untuk memuaskan
kedambaan hati-Nya.
Cacat dan kerut tidak mempengaruhi
fungsi gereja. Tetapi, sangat mengurangi keelokan gereja. Yang pertama-tama
dicari oleh seorang laki-laki pada diri mempelai perempuan bukanlah
kepandaiannya, melainkan kecantikannya. Sebagai mempelai perempuan Kristus,
gereja juga harus cantik atau elok. Karena itu, dari membicarakan fungsi dan
kehidupan sehari-hari manusia baru dalam pasal 4, Paulus lalu membicarakan
perihal mempersembahkan mempelai perempuan yang tanpa cacat atau kerut dalam
pasal 5. Jika kita bertumbuh di dalam Tuhan, pada akhirnya fungsi kita sebagai
anggota Tubuh akan terwujud. Tetapi, kita boleh jadi dapat berfungsi dengan
wajar dan mempunyai kehidupan sehari-hari yang baik sekali menurut roh pikiran,
namun kita masih tidak elok dalam pandangan Tuhan, karena kita bercacat dan
kerut. Setelah membicarakan banyak tentang gereja dalam pasal 1—4, dalam pasal
5 Paulus membicarakan gereja sebagai mempelai perempuan. Dalam pasal ini ia
tidak menyinggung penciptaan dan pertumbuhan gereja atau kehidupan
sehari-harinya, melainkan membicarakan keelokan gereja. Ketika Kristus
mempersembahkan gereja kepada diri-Nya sendiri, gereja tidak menjadi seorang
yang perkasa, melainkan seorang mempelai perempuan yang elok. Kristus adalah
Laki-laki yang universal. Sebagai Laki-laki universal ini, Dia perlu gereja
sebagai mempelai perempuan-Nya untuk bersanding dengan Dia. Untuk menjadi
mempelai perempuan Kristus, gereja harus menjadi elok, tanpa cacat dan kerut.
Kita telah nampak bahwa berkenaan
dengan penciptaan manusia baru, fungsi manusia baru, dan kehidupan sehari-hari
manusia baru, kita menghadapi problem ketentuan, doktrin, dan cara hidup yang
lama. Tetapi berkenaan dengan mempersembahkan gereja sebagai mempelai
perempuan, kita mempunyai masalah cacat dan kerut. Persoalan yang penting
adalah bagaimana menyingkirkan cacat dan kerut itu. Setiap mempelai perempuan
ingin memiliki kulit atau wajah yang sehat dan berseri-seri pada hari
pernikahannya. Jika ia khawatir akan cacat dan kerutnya, ia harus jauh-jauh
hari mempersiapkan dirinya untuk pernikahan melalui makan makanan bergizi yang
bisa membuat kulit wajahnya sehat. Seprinsip dengan itu, hari ini kita harus
mempersiapkan diri kita untuk menjadi mempelai perempuan melalui menerima unsur
kekayaan Kristus sebagai makanan kita. Kristus adalah makanan bagi gereja.
Karena itu, ketika gereja mempersiapkan dirinya untuk dipersembahkan kepada
Kristus, gereja harus makan Kristus. Tidak ada jalan lain untuk mempersiapkan
diri kecuali dengan makan Yesus. Melalui makan Yesus, kita akan menjadi satu
mempelai perempuan yang elok lagi mulia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 95
No comments:
Post a Comment