Hitstat

16 August 2013

Efesus - Minggu 47 Jumat



Pembacaan Alkitab: Ef. 5:26


Kita harus merangkaikan Wahyu 19 dengan Efesus 5. Di luar Efesus 5, mempelai perempuan tidak bisa dipersiapkan, dan Wahyu 19 tidak bisa digenapi. Sangat bermakna sekali Tuhan berkata kepada kita tentang ketentuan, doktrin, manusia lama, serta cacat dan kerut. Penting sekali kita mengalami kekayaan Kristus yang merawat, mengasuh, menguduskan, dan menyucikan guna melenyapkan ketuaan dan cacat kita. Bila semua hal itu telah terhapus, kita akan menjadi gereja yang kudus, mulia, dan tanpa cela. Kemudian kita akan menjadi mempelai perempuan dalam Wahyu 19. Ketika mempelai perempuan telah siap, Kristus akan datang sebagai mempelai laki-laki. Puji Tuhan, kita berada dalam proses menjadi mempelai perempuan Kristus yang kudus dan mulia! Betapa kita memuji Tuhan karena Ia memperlihatkan kepada kita jalan untuk dipersiapkan menjadi mempelai perempuan, dan siap bagi kembali-Nya! Kristus akan memiliki gereja yang tanpa ketentuan, doktrin, manusia lama, cacat dan kerut. Gereja yang demikian akan menjadi mempelai perempuan yang elok untuk memuaskan kedambaan hati-Nya.

Cacat dan kerut tidak mempengaruhi fungsi gereja. Tetapi, sangat mengurangi keelokan gereja. Yang pertama-tama dicari oleh seorang laki-laki pada diri mempelai perempuan bukanlah kepandaiannya, melainkan kecantikannya. Sebagai mempelai perempuan Kristus, gereja juga harus cantik atau elok. Karena itu, dari membicarakan fungsi dan kehidupan sehari-hari manusia baru dalam pasal 4, Paulus lalu membicarakan perihal mempersembahkan mempelai perempuan yang tanpa cacat atau kerut dalam pasal 5. Jika kita bertumbuh di dalam Tuhan, pada akhirnya fungsi kita sebagai anggota Tubuh akan terwujud. Tetapi, kita boleh jadi dapat berfungsi dengan wajar dan mempunyai kehidupan sehari-hari yang baik sekali menurut roh pikiran, namun kita masih tidak elok dalam pandangan Tuhan, karena kita bercacat dan kerut. Setelah membicarakan banyak tentang gereja dalam pasal 1—4, dalam pasal 5 Paulus membicarakan gereja sebagai mempelai perempuan. Dalam pasal ini ia tidak menyinggung penciptaan dan pertumbuhan gereja atau kehidupan sehari-harinya, melainkan membicarakan keelokan gereja. Ketika Kristus mempersembahkan gereja kepada diri-Nya sendiri, gereja tidak menjadi seorang yang perkasa, melainkan seorang mempelai perempuan yang elok. Kristus adalah Laki-laki yang universal. Sebagai Laki-laki universal ini, Dia perlu gereja sebagai mempelai perempuan-Nya untuk bersanding dengan Dia. Untuk menjadi mempelai perempuan Kristus, gereja harus menjadi elok, tanpa cacat dan kerut.

Kita telah nampak bahwa berkenaan dengan penciptaan manusia baru, fungsi manusia baru, dan kehidupan sehari-hari manusia baru, kita menghadapi problem ketentuan, doktrin, dan cara hidup yang lama. Tetapi berkenaan dengan mempersembahkan gereja sebagai mempelai perempuan, kita mempunyai masalah cacat dan kerut. Persoalan yang penting adalah bagaimana menyingkirkan cacat dan kerut itu. Setiap mempelai perempuan ingin memiliki kulit atau wajah yang sehat dan berseri-seri pada hari pernikahannya. Jika ia khawatir akan cacat dan kerutnya, ia harus jauh-jauh hari mempersiapkan dirinya untuk pernikahan melalui makan makanan bergizi yang bisa membuat kulit wajahnya sehat. Seprinsip dengan itu, hari ini kita harus mempersiapkan diri kita untuk menjadi mempelai perempuan melalui menerima unsur kekayaan Kristus sebagai makanan kita. Kristus adalah makanan bagi gereja. Karena itu, ketika gereja mempersiapkan dirinya untuk dipersembahkan kepada Kristus, gereja harus makan Kristus. Tidak ada jalan lain untuk mempersiapkan diri kecuali dengan makan Yesus. Melalui makan Yesus, kita akan menjadi satu mempelai perempuan yang elok lagi mulia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 95

No comments: