Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:15-21
Alkitab itu dalam dan rahasia,
kita tidak boleh puas dengan pengertian yang dangkal terhadapnya. Untuk
menuntut memahami Alkitab, kita harus memperhatikan firman yang murni, bukan
tradisi dari abad ke abad atau opini-opini dari konsili-konsili gereja. Kita
harus belajar menggali kedalaman firman, mencari makna yang benar dari berbagai
kata, istilah, dan ungkapan. Lalu kita perlu menggunakan kosa kata Alkitab
dalam percakapan sehari-hari. Kita tidak memperhatikan tradisi atau teologi
sistematik manusia. Kita hanya memperhatikan firman Allah yang kudus.
Pada hari ini banyak pemberitaan
yang tidak sehat. Dalam pemberitaan-pemberitaan itu memang disajikan sesuatu
kepada orang, tetapi itu bukan makanan yang sehat. Sebaliknya, itu adalah
makanan yang manis dan berlapis gula, enak tetapi kurang bergizi. Kita harus
mampu membedakan pemberitaan semacam itu dengan pemberitaan Kristus yang sesuai
dengan ekonomi Allah.
Dalam 1:18 Paulus menyatakan,
“Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik
dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Dalam hal itu aku bersukacita. Dan aku
akan tetap bersukacita.” Hati Paulus sangat dilapangkan oleh anugerah, sehingga
dia tetap bersukacita karena pemberitaan Injil Kristus yang dilakukan oleh
penentangnya dalam kepura-puraan. Alangkah tulusnya roh ini! Ini adalah hasil
dari pekerjaan hayat, sifat, dan pikiran Kristus yang hidup dalam rasul.
Pengalamannya akan Kristus adalah suatu kenikmatan. Hayat yang demikian selalu
bersukacita dalam situasi apa pun.
Dalam 1:19 Paulus melanjutkan,
“Karena aku tahu bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu
dan pertolongan Roh Yesus Kristus.” Paulus menyadari bahwa kedua jenis
pemberitaan Injil itu akhirnya menjadi keselamatannya. Kata keselamatan dalam
ayat 19 berarti ditopang dan dikuatkan untuk memperhidupkan Kristus dan
memperbesar Kristus. Keadaan di sekitar Paulus memaksanya mengalami Kristus dan
menikmati Kristus lebih penuh melalui suplai limpah lengkap dari Roh Yesus
Kristus. Dalam pengalaman Paulus, keselamatan Allah telah terlaksana sampai
taraf yang tertinggi. Pengalaman akan keselamatan yang sedemikian sepenuhnya
berkaitan dengan kenikmatan dan pengalaman akan Kristus.
Jika kita mempunyai persekutuan
dalam Injil, membela dan meneguhkan Injil, dan memajukan Injil, pemberitaan
Injil kita akan menjadi sehat. Pemberitaan Injil yang tepat terjaga oleh
hal-hal tersebut. Terbangunnya gereja-gereja di Amerika Selatan menunjukkan
prinsip ini. Pada tahun 1959 ada beberapa saudara pindah ke Brazil dengan beban
meluaskan pemulihan Tuhan. Selama sepuluh tahun yang pertama saudara-saudara
ini menghadapi banyak kesengsaraan. Tetapi selama sebelas tahun berikutnya
lebih dari lima puluh gereja telah terbangun di berbagai negara. Seorang
saudara yang merintis usaha ini bukan pembicara yang berbakat, tetapi karena
pemberitaannya berada dalam persekutuan Injil, dengan kemajuan Injil, membela
dan meneguhkan Injil, maka Tuhan telah memakai dia untuk membangun
gereja-gereja tersebut. Kita memuji Tuhan karena apa yang telah Ia lakukan di
Amerika Selatan melalui pemberitaan Injil yang tepat dan sehat! Semoga kita
semua belajar membedakan cara-cara pemberitaan Kristus yang berbeda-beda.
Semoga kita pun dapat membedakan pemberitaan yang sehat dengan yang tidak
sehat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment