Pembacaan Alkitab: Flp. 2:9-12
Pasal 2 dari Kitab Filipi
berkaitan dengan pasal 3. Dalam pasal 2 kita nampak bahwa kita harus menempuh
hidup yang tersalib agar kita dapat menikmati kuasa kebangkitan. Dalam pasal 3
kita nampak keinginan Paulus untuk mengenal kuasa kebangkitan Kristus. Kita
harus menerima hayat yang tersalib dalam 2:5-8 sebagai teladan kita, supaya
kita dapat mengalami kuasa kebangkitan yang meninggikan Kristus hingga ke
puncak tertinggi dalam alam semesta. Pengalaman akan Kristus sebagai teladan
hayat yang tersalib dan pengalaman akan kuasa kebangkitan yang meninggikan Dia
tidak ada kesudahannya. Hari demi hari kita perlu menempuh hidup yang tersalib.
Ini berarti memperhidupkan Kristus sebagai teladan kita. Kita harus menempuh
hidup yang mengosongkan dan merendahkan diri, tidak seharusnya menempuh hidup
yang bersaing dan mencari pujian yang sia-sia; ini berarti menempuh hidup yang
tersalib. Melalui hayat ini kita akan dibawa ke dalam kuasa kebangkitan yang
olehnya Kristus ditinggikan. Menurut perkataan Paulus dalam pasal 3, dia tidak
menganggap dirinya telah mengalami hal tersebut sepenuhnya. Dia tetap ingin
mengenal dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus serta persekutuan
penderitaan-Nya.
Hari ini di antara kita dalam
pemulihan Tuhan ada satu kebutuhan yang mendesak, yakni mengalami Kristus
sebagai teladan kita. Kita benar-benar perlu mengalami Kristus sebagai hayat
kita yang tersalib. Hayat yang sedemikian ini sama sekali berbeda dengan hayat
yang bersaingan dan mencari pujian yang sia-sia. Dalam hidup gereja, jika kita tidak
menerima hayat yang tersalib sebagai teladan kita, kita akan otomatis menempuh
kehidupan persaingan dan mencari pujian yang sia-sia. Tidak ada jalan ketiga.
Di sini masalahnya sangat serius. Kita harus jujur terhadap diri sendiri dan
merenungkan jenis kehidupan yang kita tempuh dalam gereja. Jika Anda mengenang
masa yang telah Anda lalui dalam hidup gereja, Anda akan nampak, setiap kali
Anda tidak menerima hayat yang tersalib sebagai teladan Anda, Anda tentu
menempuh hidup yang bersaing demi mencari pujian sia-sia.
Tidak ada perkara yang lebih
meresahkan Rasul Paulus daripada mengetahui bahwa orang kudus di Filipi
menempuh hidup dengan mencari pujian yang sia-sia. Dia sangat mengharapkan
mereka menempuh kehidupan yang tersalib. Seperti telah kita nampak, hayat ini
ialah Kristus sendiri yang telah mengosongkan diri-Nya dan merendahkan
diri-Nya. Menerima hayat yang tersalib ini sebagai teladan kita, akan membuka
pintu kebangkitan dan membawa kita ke dalam kuasa kebangkitan. Peninggian yang
dari Allah tidak pernah terjadi karena persaingan atau pujian sia-sia. Semakin
kita mencari pujian yang sia-sia, kita akan semakin berada dalam situasi yang
memalukan. Menuntut pujian sia-sia sama sekali bukan suatu kemuliaan, melainkan
aib. Demikian pula, bila kita bersaing dengan orang lain, akibatnya sama sekali
bukan ditinggikan, tetapi direndahkan. Kehidupan yang tertinggi di bumi ini
ialah kehidupan yang tersalib. Bila kita menempuh kehidupan yang tersalib,
Allah akan membawa kita ke dalam kuasa kebangkitan, dan dalam kuasa ini kita
akan ditinggikan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1,
Berita 11
No comments:
Post a Comment