Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:19-21; 3:9
Dalam kehidupan kekristenan mudah
sekali kita mengikuti cara-cara tertentu. Sebagai contoh, kita boleh jadi tahu
bahwa diri kita cerewet dan kita mungkin berlatih membatasi tutur kata kita.
Mungkin kita sukses dalam mengekang kecerewetan kita itu, namun kita tetap
tidak memperhidupkan Kristus. Mengikuti suatu cara adalah satu hal, sedang
memperhidupkan Kristus adalah satu hal yang lain. Allah tidak menghiraukan
betapa suci, rohani, dan menang kita di dalam diri kita sendiri. Sebenarnya,
hidup dengan daya upaya diri sendiri itu berarti berjuang untuk mengamalkan
hukum Taurat. Yang terhitung dalam pandangan Allah ialah Kristus dan
memperhidupkan Kristus. Dalam hal memperhidupkan Kristus, situasi kekristenan
hari ini sudah menyimpang jauh dari sasaran Allah. Itulah alasan kita harus
berperang dan berjuang demi memperhidupkan Kristus dengan sesungguhnya dan
secara riil. Allah menghendaki umat-Nya memperhidupkan Kristus. Kita tidak
seharusnya memperhatikan masalah kesucian, kerohanian, atau kemenangan itu
sendiri, dan jangan menghiraukan budi pekerti atau akhlak alamiah kita.
Sebaliknya, kita harus memusatkan segenap perhatian kita ke atas masalah
memperhidupkan Kristus, dan hanya memperhatikan hal memperhidupkan Kristus,
agar Dia diperbesar di dalam diri kita.
Hidup Paulus adalah hidup yang
memperhidupkan Kristus. Baginya hidup adalah Kristus, bukan hukum Taurat atau
sunat. Ia tidak akan memperhidupkan hukum Taurat, melainkan Kristus; bukan
didapati berada dalam hukum Taurat, melainkan dalam Kristus (3:9). Kristus
bukan hanya hayatnya, tetapi juga kehidupannya. Paulus memperhidupkan Kristus,
karena Kristus hidup di dalam dirinya. Dia bersatu dengan Kristus dalam hayat
dan kehidupan. Dia dan Kristus memiliki satu hayat dan satu kehidupan. Mereka
hidup bersama bagai satu persona. Kristus hidup dalam Paulus sebagai hayatnya,
dan Paulus memperhidupkan Kristus di luar sebagai kehidupan Kristus. Pengalaman
yang normal atas Kristus adalah memperhidupkan Kristus, dan memperhidupkan Dia
berarti selalu memperbesar Dia dalam situasi apa pun.
Ketika Paulus berada di penjara,
ia memperhidupkan Kristus. Sebab itu, ia tidak ditemukan di dalam hukum Taurat,
melainkan di dalam Kristus. Kapan saja, manusia, para malaikat, dan Iblis dapat
menemukannya dalam Kristus. Kita pun harus ditemukan oleh orang lain dalam
Kristus, bukan hanya di dalam perilaku baik kita. Kaum muda, orang tua kalian
harus menemukan kalian di dalam Kristus. Mereka harus merasa bahwa ada sesuatu
yang berbeda pada Anda. Semua kerabat, sahabat, dan teman sejawat kita harus
menemukan kita di dalam Kristus.
Jika kita ingin ditemukan di dalam
Kristus, kita wajib memperhidupkan Kristus. Bila kita memperhidupkan Kristus
barulah kita dapat ditemukan di dalam Dia oleh orang lain dan oleh para
malaikat maupun Iblis. Tetapi jika kita adalah pemelihara hukum Taurat, kita
akan ditemukan di dalam hukum Taurat, bukan di dalam Kristus. Kita di sini
bukan untuk mengekspresikan hukum Taurat atau memperbesar hukum Taurat, sasaran
kita ialah mengekspresikan Kristus dan memperbesar Dia. Kita semua perlu
berdoa, “Tuhan, rahmatilah aku dan selamatkanlah aku dari hal-hal yang
mengandung dosa dan dari hal-hal yang baik, bahkan dari hal-hal yang rohani,
yang menggantikan Dikau dalam kehidupan sehari-hariku. Tuhan, selamatkanlah aku
dari setiap hal, agar aku berpaling kepada diri-Mu sendiri. Selain itu aku
mohon Engkau memberiku anugerah tiap hari agar aku dapat benar-benar
memperhidupkan Dikau dan ditemukan di dalam-Mu.” Saya dapat bersaksi bahwa doa
semacam ini sangat efektif. Marilah kita mencari dan mengejar satu hal ini —
memperhidupkan Kristus dan memperbesar Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment