Hitstat

14 September 2013

Filipi - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19-21; 3:9


Dalam kehidupan kekristenan mudah sekali kita mengikuti cara-cara tertentu. Sebagai contoh, kita boleh jadi tahu bahwa diri kita cerewet dan kita mungkin berlatih membatasi tutur kata kita. Mungkin kita sukses dalam mengekang kecerewetan kita itu, namun kita tetap tidak memperhidupkan Kristus. Mengikuti suatu cara adalah satu hal, sedang memperhidupkan Kristus adalah satu hal yang lain. Allah tidak menghiraukan betapa suci, rohani, dan menang kita di dalam diri kita sendiri. Sebenarnya, hidup dengan daya upaya diri sendiri itu berarti berjuang untuk mengamalkan hukum Taurat. Yang terhitung dalam pandangan Allah ialah Kristus dan memperhidupkan Kristus. Dalam hal memperhidupkan Kristus, situasi kekristenan hari ini sudah menyimpang jauh dari sasaran Allah. Itulah alasan kita harus berperang dan berjuang demi memperhidupkan Kristus dengan sesungguhnya dan secara riil. Allah menghendaki umat-Nya memperhidupkan Kristus. Kita tidak seharusnya memperhatikan masalah kesucian, kerohanian, atau kemenangan itu sendiri, dan jangan menghiraukan budi pekerti atau akhlak alamiah kita. Sebaliknya, kita harus memusatkan segenap perhatian kita ke atas masalah memperhidupkan Kristus, dan hanya memperhatikan hal memperhidupkan Kristus, agar Dia diperbesar di dalam diri kita.

Hidup Paulus adalah hidup yang memperhidupkan Kristus. Baginya hidup adalah Kristus, bukan hukum Taurat atau sunat. Ia tidak akan memperhidupkan hukum Taurat, melainkan Kristus; bukan didapati berada dalam hukum Taurat, melainkan dalam Kristus (3:9). Kristus bukan hanya hayatnya, tetapi juga kehidupannya. Paulus memperhidupkan Kristus, karena Kristus hidup di dalam dirinya. Dia bersatu dengan Kristus dalam hayat dan kehidupan. Dia dan Kristus memiliki satu hayat dan satu kehidupan. Mereka hidup bersama bagai satu persona. Kristus hidup dalam Paulus sebagai hayatnya, dan Paulus memperhidupkan Kristus di luar sebagai kehidupan Kristus. Pengalaman yang normal atas Kristus adalah memperhidupkan Kristus, dan memperhidupkan Dia berarti selalu memperbesar Dia dalam situasi apa pun.

Ketika Paulus berada di penjara, ia memperhidupkan Kristus. Sebab itu, ia tidak ditemukan di dalam hukum Taurat, melainkan di dalam Kristus. Kapan saja, manusia, para malaikat, dan Iblis dapat menemukannya dalam Kristus. Kita pun harus ditemukan oleh orang lain dalam Kristus, bukan hanya di dalam perilaku baik kita. Kaum muda, orang tua kalian harus menemukan kalian di dalam Kristus. Mereka harus merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda pada Anda. Semua kerabat, sahabat, dan teman sejawat kita harus menemukan kita di dalam Kristus.

Jika kita ingin ditemukan di dalam Kristus, kita wajib memperhidupkan Kristus. Bila kita memperhidupkan Kristus barulah kita dapat ditemukan di dalam Dia oleh orang lain dan oleh para malaikat maupun Iblis. Tetapi jika kita adalah pemelihara hukum Taurat, kita akan ditemukan di dalam hukum Taurat, bukan di dalam Kristus. Kita di sini bukan untuk mengekspresikan hukum Taurat atau memperbesar hukum Taurat, sasaran kita ialah mengekspresikan Kristus dan memperbesar Dia. Kita semua perlu berdoa, “Tuhan, rahmatilah aku dan selamatkanlah aku dari hal-hal yang mengandung dosa dan dari hal-hal yang baik, bahkan dari hal-hal yang rohani, yang menggantikan Dikau dalam kehidupan sehari-hariku. Tuhan, selamatkanlah aku dari setiap hal, agar aku berpaling kepada diri-Mu sendiri. Selain itu aku mohon Engkau memberiku anugerah tiap hari agar aku dapat benar-benar memperhidupkan Dikau dan ditemukan di dalam-Mu.” Saya dapat bersaksi bahwa doa semacam ini sangat efektif. Marilah kita mencari dan mengejar satu hal ini — memperhidupkan Kristus dan memperbesar Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 6

No comments: