Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:12
Menurut Kitab Filipi, Paulus tidak
saja menderita karena ia memberitakan Injil, tetapi terutama karena ia membela
dan meneguhkan Injil. Kita telah nampak bahwa Injil berkaitan dengan ekonomi
Allah, dengan pergerakan-Nya di bumi demi penggenapan kehendak-Nya yang kekal.
Ketika Paulus menulis Kitab Filipi, ada sementara pengkhotbah menyesatkan Injil
ekonomi Allah ini dan memutarbalikkannya. Paulus bangkit mengumumkan bahwa
dalam Injil Allah tidak ada tempat bagi agama Yahudi atau bagi filsafat Yunani.
Dia telah ditetapkan untuk membela Injil (1:16). Lagi pula, Paulus meneguhkan Injil
dengan memberitakan dua rahasia: Kristus sebagai rahasia Allah dan gereja
sebagai rahasia Kristus. Walau orang lain memberitakan Kristus, mereka bukan
untuk pelaksanaan kedua rahasia tersebut. Sama halnya dengan orang-orang
Kristen hari ini. Memang banyak sekali pekerjaan misi dan pemberitaan Injil,
tetapi tidak banyak pengkhotbah yang dengan memadai memperhatikan Kristus
sebagai rahasia Allah, lebih-lebih memperhatikan gereja sebagai rahasia
Kristus. Kebanyakan orang lebih suka menghindari percakapan tentang gereja.
Sebab itu, tidak banyak peneguhan Injil pada hari ini. Beban yang Tuhan berikan
kepada kita bukan hanya untuk membela Injil, tetapi juga meneguhkan Injil. Ini
berarti kita mau melaksanakan kedua rahasia tersebut. Karena inilah kita ditentang
orang.
Ketika Paulus menulis Kitab
Filipi, dia sedang menderita bagi Injil. Dalam 1:7, 13, 14, dan 17, ia
menyinggung pemenjaraannya. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa Kitab Filipi
ditulis dari dalam penjara. Walau Paulus adalah seorang tawanan, penjaranya
menjadi sebuah rumah anggur, sebuah rumah pesta, sebab di situ Paulus menikmati
Tuhan. Ayat 7, yang di dalamnya Paulus membicarakan tentang mengambil bagian
atas anugerah menunjukkan hal ini. Paulus memang dalam penjara, tetapi dia juga
sedang menikmati anugerah. Ayat ini menunjukkan dengan jelas dan tegas bahwa
penjara bagi Paulus merupakan sebuah tempat pesta dan bukan tempat penderitaan
semata-mata.
Pembelaan Injil di pihak
negatifnya berkaitan dengan berbagai bidah yang menyesatkan dan
memutarbalikkan, seperti agama Yahudi yang ditanggulangi dalam Kitab Galatia
dan aliran Gnostik yang ditanggulangi dalam Kitab Kolose. Agama Yahudi
menyimpangkan Injil, sedang Gnostik dan filsafat Yunani memutarbalikkannya.
Paulus membela Injil dari segala penyimpangan dan pemutarbalikan bidah.
Lihatlah pengalamannya dengan Petrus di Antiokhia. Walau Petrus telah menerima
visi tentang orang-orang kafir dalam Kisah Para Rasul 10, ia menarik diri dari
makan bersama kaum beriman kafir di Antiokhia. Dalam masalah ini Petrus tidak
berpihak kepada kebenaran Injil. Sebaliknya, ia menyimpangkan kebenaran Injil.
Sebab itu, Paulus menentang Petrus secara terang-terangan dan menegurnya.
Di pihak positifnya, peneguhan
Injil berkaitan dengan wahyu rahasia Allah mengenai Kristus dan gereja, seperti
yang terungkap dalam Surat-surat Kiriman Paulus. Dalam tulisan-tulisan Paulus,
kedua rahasia besar — Kristus sebagai rahasia Allah dan gereja sebagai rahasia
Kristus — telah terungkapkan. Tidak ada rasul lain yang mengungkapkan
rahasia-rahasia ini dengan memadai seperti yang diungkapkan Paulus. Sudah
pasti, ajaran dan pemberitaan Paulus merupakan suatu peneguhan bagi Injil dan
ekonomi Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment