Hitstat

03 September 2013

Filipi - Minggu 2 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:12


Menurut Kitab Filipi, Paulus tidak saja menderita karena ia memberitakan Injil, tetapi terutama karena ia membela dan meneguhkan Injil. Kita telah nampak bahwa Injil berkaitan dengan ekonomi Allah, dengan pergerakan-Nya di bumi demi penggenapan kehendak-Nya yang kekal. Ketika Paulus menulis Kitab Filipi, ada sementara pengkhotbah menyesatkan Injil ekonomi Allah ini dan memutarbalikkannya. Paulus bangkit mengumumkan bahwa dalam Injil Allah tidak ada tempat bagi agama Yahudi atau bagi filsafat Yunani. Dia telah ditetapkan untuk membela Injil (1:16). Lagi pula, Paulus meneguhkan Injil dengan memberitakan dua rahasia: Kristus sebagai rahasia Allah dan gereja sebagai rahasia Kristus. Walau orang lain memberitakan Kristus, mereka bukan untuk pelaksanaan kedua rahasia tersebut. Sama halnya dengan orang-orang Kristen hari ini. Memang banyak sekali pekerjaan misi dan pemberitaan Injil, tetapi tidak banyak pengkhotbah yang dengan memadai memperhatikan Kristus sebagai rahasia Allah, lebih-lebih memperhatikan gereja sebagai rahasia Kristus. Kebanyakan orang lebih suka menghindari percakapan tentang gereja. Sebab itu, tidak banyak peneguhan Injil pada hari ini. Beban yang Tuhan berikan kepada kita bukan hanya untuk membela Injil, tetapi juga meneguhkan Injil. Ini berarti kita mau melaksanakan kedua rahasia tersebut. Karena inilah kita ditentang orang.

Ketika Paulus menulis Kitab Filipi, dia sedang menderita bagi Injil. Dalam 1:7, 13, 14, dan 17, ia menyinggung pemenjaraannya. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa Kitab Filipi ditulis dari dalam penjara. Walau Paulus adalah seorang tawanan, penjaranya menjadi sebuah rumah anggur, sebuah rumah pesta, sebab di situ Paulus menikmati Tuhan. Ayat 7, yang di dalamnya Paulus membicarakan tentang mengambil bagian atas anugerah menunjukkan hal ini. Paulus memang dalam penjara, tetapi dia juga sedang menikmati anugerah. Ayat ini menunjukkan dengan jelas dan tegas bahwa penjara bagi Paulus merupakan sebuah tempat pesta dan bukan tempat penderitaan semata-mata.

Pembelaan Injil di pihak negatifnya berkaitan dengan berbagai bidah yang menyesatkan dan memutarbalikkan, seperti agama Yahudi yang ditanggulangi dalam Kitab Galatia dan aliran Gnostik yang ditanggulangi dalam Kitab Kolose. Agama Yahudi menyimpangkan Injil, sedang Gnostik dan filsafat Yunani memutarbalikkannya. Paulus membela Injil dari segala penyimpangan dan pemutarbalikan bidah. Lihatlah pengalamannya dengan Petrus di Antiokhia. Walau Petrus telah menerima visi tentang orang-orang kafir dalam Kisah Para Rasul 10, ia menarik diri dari makan bersama kaum beriman kafir di Antiokhia. Dalam masalah ini Petrus tidak berpihak kepada kebenaran Injil. Sebaliknya, ia menyimpangkan kebenaran Injil. Sebab itu, Paulus menentang Petrus secara terang-terangan dan menegurnya.

Di pihak positifnya, peneguhan Injil berkaitan dengan wahyu rahasia Allah mengenai Kristus dan gereja, seperti yang terungkap dalam Surat-surat Kiriman Paulus. Dalam tulisan-tulisan Paulus, kedua rahasia besar — Kristus sebagai rahasia Allah dan gereja sebagai rahasia Kristus — telah terungkapkan. Tidak ada rasul lain yang mengungkapkan rahasia-rahasia ini dengan memadai seperti yang diungkapkan Paulus. Sudah pasti, ajaran dan pemberitaan Paulus merupakan suatu peneguhan bagi Injil dan ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 3

No comments: