Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:19-21
Wahyu dalam Alkitab mengenai
Allah, Kristus, dan Roh makin lama makin maju. Wahyu ini dimulai dari Kejadian
1 dan berkembang secara progresif hingga mencapai kesempurnaannya dalam Kitab Wahyu.
Kali pertama Roh disebutkan dalam Alkitab adalah dalam Kejadian 1:2, “Roh Allah
mengerami di atas permukaan air” (Tl.). Dalam kaitan dengan penciptaan Allah,
Roh itu khusus disebut Roh Allah.
Sudah tentu, hubungan Allah dengan
manusia lebih intim daripada hubungan-Nya dengan makhluk ciptaan lainnya. Maka,
ketika membicarakan hubungan Allah dengan manusia, sebutan Roh adalah Roh
Yehova (Roh TUHAN, LAI) (Hak. 3:10; 1 Sam. 10:6).
Pada waktu Kristus dikandung dan
dilahirkan, istilah Roh Kudus dipakai dalam Alkitab (Luk. 1:35; Mat. 1:20).
Sebutan Roh Kudus ini berkaitan dengan kesucian, pengudusan, dan pemisahan
kepada Allah. Melalui Roh Kudus, ada beberapa unsur dalam manusia dikuduskan,
dijadikan suci.
Kisah Para Rasul 16:7 mencantumkan
kata Roh Yesus. Kehidupan Tuhan di muka bumi merupakan kehidupan yang
menderita. Jadi, sebutan “Roh Yesus” khususnya ditujukan kepada Roh yang
berkaitan dengan penderitaan Tuhan.
Dalam Roma 8:9-11 Paulus
membicarakan Roh Kristus. Menurut konteks ayat-ayat ini, Roh Kristus terutama
berkaitan dengan kebangkitan Kristus.
Dalam Filipi 1:19 kita telah
nampak Paulus mengatakan Roh Yesus Kristus. Karena Roh Yesus khususnya
berkaitan dengan penderitaan Tuhan, dan Roh Kristus berkaitan dengan
kebangkitan-Nya, maka Roh Yesus Kristus berkaitan dengan penderitaan merangkap
kebangkitan-Nya. Ketika Paulus di dalam penjara, dia menikmati Roh sebagai Roh
Yesus dalam penderitaan dan Roh Kristus dalam kebangkitan. Ketika Paulus
menderita, dia menikmati kebangkitan Kristus. Karena dia mengalami penderitaan
dan kebangkitan, maka baginya Roh itu adalah Roh Yesus Kristus.
Yohanes 7:39 mengatakan, “Yang
dimaksudkan-Nya ialah Roh itu yang akan diterima oleh mereka yang percaya
kepada-Nya; sebab Roh itu belum ada, karena Yesus belum dimuliakan” (Tl.). Roh
Allah sudah ada sejak semula (Kej. 1:1-2), tetapi “Roh itu” sebagai Roh Yesus
Kristus “belum ada” pada waktu Yohanes 7:39, sebab Tuhan belum dimuliakan.
Setelah kebangkitan-Nya, Roh Allah baru menjadi Roh Yesus Kristus yang
berinkarnasi, disalibkan, dan dibangkitkan. Meskipun sebelum kematian dan
kebangkitan Tuhan, Roh Allah adalah Roh Yehova dan Roh Kudus, tetapi “Roh itu”
belum ada. Istilah “Roh itu” sering dipakai Paulus dalam Surat-surat Kirimannya
dan dipakai Yohanes dalam Kitab Wahyu. Paulus tidak mengatakan Roh Allah atau
Roh Kudus, ia sering mengatakan “Roh itu”, yakni Roh pemberi-hayat yang almuhit
dari Allah Tritunggal.
Menurut Keluaran 30:23-24, satu
hin minyak zaitun dicampur dengan empat macam rempah-rempah untuk menghasilkan
minyak urapan yang kudus. Secara kiasan, minyak melambangkan Roh Allah, dan
minyak urapan majemuk, minyak yang dicampur dengan empat macam rempah-rempah,
melambangkan Roh itu. Keempat macam rempah-rempah yang dipakai untuk membuat
minyak urapan dalam Keluaran 30 melambangkan khasiat kematian Kristus, kemanisan
kematian-Nya, kuasa kebangkitan-Nya, dan keharuman kebangkitan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment