Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:19-21
Dalam 1:19 Paulus mengatakan,
“Karena aku tahu bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu
dan suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus” (Tl.). Kata “suplai limpah
lengkap” bukan mutlak terjemahan dari bahasa Yunani, melainkan satu terjemahan
penafsiran dari kata Yunani yang dipakai di sini. Secara harfiah, kata Yunani
yang diterjemahkan suplai ini ditujukan kepada suplai segala kebutuhan anggota
paduan suara oleh pemimpinnya. Kata yang dipakai Paulus menyiratkan suplai yang
limpah lengkap. Pemimpin rombongan itu menyuplaikan semua keperluan dari setiap
anggota paduan suara, antara lain makanan, pakaian, tempat tinggal, serta
alat-alat musik. Suplai ini sungguh lengkap, bahkan almuhit. Bila seseorang
mengikuti rombongan kesenian tersebut, ia tidak perlu cemas terhadap
kebutuhan-kebutuhan kehidupannya, sebab pemimpin rombongan dapat menyuplaikan
apa saja yang ia perlukan. Dalam menggunakan ungkapan “suplai limpah lengkap
dari Roh Yesus Kristus” Paulus mengibaratkan suplai Roh itu seperti pemimpin
rombongan tersebut. Sebab itu, jika kita ingin memiliki pengertian yang tepat
terhadap 1:19, perlulah kita membubuhi kata limpah lengkap di belakang kata
suplai. Suplai limpah lengkap dari Roh yang almuhit membuat Paulus dapat
memperhidupkan dan memperbesar Kristus dalam penderitaannya bagi Dia. Suplai
Roh Yesus Kristus ini limpah lengkap dan almuhit. Apa yang kita miliki hari ini
bukan suatu suplai yang sebagian, tetapi suplai yang limpah lengkap dan
almuhit.
Roh Yesus Kristus adalah “Roh itu”
yang disebut dalam Yohanes 7:39. Ini bukan Roh Allah semata-mata, yang sudah
ada sebelum inkarnasi Tuhan, melainkan Roh Allah, Roh Kudus dengan
keilahian-Nya setelah kebangkitan Tuhan, yang diramu (dicampur) dengan
inkarnasi (keinsanian), hidup insani di bawah salib, penyaliban, dan
kebangkitan. Minyak urapan kudus dalam Keluaran 30:23-25, ramuan yang terdiri
dari minyak zaitun dengan empat macam rempah-rempah, adalah suatu lambang
lengkap dari Roh Allah yang majemuk ini, yang sekarang adalah Roh Yesus Kristus.
Di sini tidak disebut Roh Yesus seperti tercantum dalam Kisah Para Rasul 16:7,
juga bukan Roh Kristus yang tercantum dalam Roma 8:9, melainkan Roh Yesus
Kristus. Roh Yesus terutama berhubungan dengan keinsanian Tuhan dan hidup
insani-Nya; Roh Kristus terutama berhubungan dengan kebangkitan Tuhan. Untuk
mengalami keinsanian Tuhan seperti yang digambarkan dalam Filipi 2:5-8, kita
perlu Roh Yesus. Untuk mengalami kuat kuasa kebangkitan Tuhan, seperti yang
disebutkan dalam 3:10, kita perlu Roh Kristus. Dalam penderitaannya, Paulus
telah mengalami penderitaan Tuhan dalam keinsanian-Nya dan kebangkitan-Nya.
Karena itu, baginya Roh itu adalah Roh Yesus Kristus, yakni Roh pemberi-hayat
yang almuhit dan majemuk dari Allah Tritunggal. Roh yang demikian memiliki dan bahkan
adalah suplai limpah lengkap bagi orang seperti Paulus, yang mengalami dan
menikmati Kristus dalam hidup insani-Nya dan kebangkitan-Nya. Akhirnya, Roh
Yesus Kristus yang majemuk ini menjadi tujuh Roh Allah, yaitu ketujuh obor yang
menyala-nyala di hadapan takhta-Nya untuk melaksanakan pemerintahan-Nya di bumi
bagi penggenapan ekonomi-Nya mengenai gereja; Dia juga adalah ketujuh mata Anak
Domba untuk mentransfusikan segala apa adanya Dia ke dalam gereja (Why. 1:4;
4:5; 5:6).
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment