Pembacaan Alkitab:
Flp. 1:15-21
Dalam 1:7-11 Paulus menggunakan
sejumlah istilah penting. Dia membicarakan tentang pembelaan Injil, peneguhan
Injil, pengetahuan penuh, segala pengertian, pembuktian oleh pengujian, dan
buah kebenaran. Dalam ayat 8 dia bahkan menunjukkan “kasih mesra (bagian dalam)
Kristus Yesus”. Kunci rahasia untuk memahami ayat-ayat ini dan semua istilah
beserta dan ungkapan-ungkapan yang termuat di dalamnya ialah mengalami Kristus.
Pengalaman akan Kristus merupakan kunci utama untuk membuka pintu Kitab Filipi.
Mengatakan bahwa pembelaan Injil, peneguhan Injil, pengetahuan, pengertian,
pembuktian oleh pengujian, kemurnian, dan buah kebenaran adalah Kristus sendiri
memang benar. Ya, bahkan pembelaan Injil pun Kristus. Jika tidak ada Kristus,
kita tidak ada jalan untuk membela Injil. Kita hanya dapat membela Injil dengan
Kristus, bukan dengan kefasihan. Kita sering memberitakan Injil bahkan
membicarakan Kristus, namun dalam pembicaraan kita itu kemungkinan besar tidak
ada realitas Kristus. Pemberitaan Injil yang sedemikian ini tidak menyuplaikan
Kristus kepada orang lain. Cara untuk membela Injil ialah menyuplaikan Kristus.
Kristus juga peneguhan Injil yang sebenarnya, sebab Dialah sentralitas, titik
fokus Injil. Selain Dia tidak ada peneguhan Injil.
Pengetahuan dan pengertian untuk
membedakan yang sejati juga adalah Kristus sendiri. Kalau kita selalu mengalami
Kristus dari hari ke hari, kita akan dipenuhi dengan pengetahuan dan
pengertian. Kita tidak akan membedakan perkara-perkara dengan kepintaran
alamiah kita, tetapi dengan Kristus yang hidup di batin kita. Pengalaman kita
akan Kristus akan membuat kita berhikmat dan tangkas. Kristus yang berhuni di
batin kita adalah daya persepsi kita. Ketika saya masih muda, saya sudah
sungguh-sungguh menuntut Tuhan, tetapi ketika itu saya tidak tahu bahwa Kristus
dapat menjadi pengertian untuk membedakan, ketangkasan, dan daya persepsi saya.
Namun bertahun-tahun kemudian, akhirnya saya nampak bahwa Dia adalah kemampuan
yang olehnya saya dapat mengenal hakekat dari segala perkara. Kristus yang
berhuni di batin saya adalah daya persepsi saya.
Ketika kita membaca Kitab Filipi
kita perlu ingat bahwa pokok dan titik berat kitab ini adalah mengalami
Kristus. Faktor pengendali yang memungkinkan kita memahami Kitab Filipi adalah
pengalaman akan Kristus. Setiap aspek dalam kitab ini dikendalikan oleh pokok
ini. Itulah sebabnya kita mengatakan bahwa pengalaman akan Kristus merupakan
kunci utama untuk membuka Kitab Filipi. Jika kita menggunakan kunci ini untuk
membuka tiap ayat dan frase dalam kitab ini, kita akan nampak bahwa yang
diperhatikan Paulus di sini tidak lain ialah pengalaman akan Kristus semata.
Sebagai contoh, dalam menderita bagi Injil kita dapat menikmati anugerah.
Menikmati anugerah berarti mengalami Kristus. Dalam Filipi 3 Paulus tidak
membicarakan anugerah, tetapi kuat kuasa kebangkitan Kristus. Namun, kuat kuasa
kebangkitan dalam pasal 3 justru adalah anugerah dalam pasal 1. Lagi pula,
memasuki persekutuan penderitaan Kristus berarti menderita bagi Injil. Hal ini
menunjukkan, bahkan dalam penderitaan bagi Injil pun kita perlu mengalami
Kristus. Walau Paulus menggunakan banyak istilah yang berbeda-beda dalam kitab
ini, tetapi pokoknya satu, yakni pengalaman akan Kristus. Sebab itu, jika kita
ingin memahami Kitab Filipi, kita perlu membacanya dalam terang fakta bahwa
pokok kitab ini ialah pengalaman akan Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment