Hitstat

20 September 2013

Filipi - Minggu 4 Jumat




Pembacaan Alkitab: Flp. 1:27-30



Jika kita ingin berdiri teguh, wajiblah kita berada dalam satu roh. Jika kita ingin berjuang, kita perlu sejiwa. Dalam pengalaman kita, kita memahami bahwa dalam satu roh berbeda besar dengan sejiwa. Bila gereja diserang dan ditentang, kita perlu berdiri teguh. Di manakah kita berdiri teguh? Kita berdiri teguh di dalam roh. Jika kita tidak berada dalam roh, kita akan terpecah belah. Pertama-tama berbagai opini akan masuk, kemudian ada perselisihan, dan akhirnya terjadi perpecahan. Sekalipun hanya tiga orang saudara yang berkumpul, jika mereka tidak tinggal di dalam roh, mereka akhirnya akan terpecahbelah. Opini-opini, pikiran-pikiran, dan konsepsi-konsepsi yang berbeda-beda akan mendatangkan perselisihan, dan perselisihan ini akan menggusur kesatuan dan mengakibatkan perpecahan. Sebab itu, kita hanya dapat berdiri teguh jika kita berada di dalam roh. Kita tidak dapat berdiri teguh di dalam organ lain dalam diri kita.

Kalau kita menengok kembali pengalaman kita, kita kita nampak ketika kita tertarik keluar dari roh ketika kita diserang atau ditentang, rasa curiga dan pertanyaan-pertanyaan akan timbul di batin kita. Misalkan, orang-orang Filipi tidak tinggal dalam roh ketika mereka ditentang oleh penganut agama Yahudi. Mereka mungkin akan meragukan atau menaruh tanda tanya kepada Paulus. Mereka mungkin curiga apakah yang Paulus beritakan itu benar semua, atau mereka boleh jadi berpikir bahwa pengkhotbah-pengkhotbah agama Yahudi itu masih memiliki sesuatu yang mereka butuhkan. Kecurigaan dan pertanyaan-pertanyaan sedemikian itu sumbernya bukan dari dalam roh.

Ketika kita kembali ke roh kita, tinggal di sana, dan menutup diri kita terhadap pertanyaan-pertanyaan dan kecurigaan-kecurigaan negatif itu, maka semua problem akan lenyap.

Untuk dapat berdiri teguh perlu satu tempat, dan tempat ini ialah roh kita. Saudara-saudara yang memimpin di gereja lokal tidak perlu bertanya apakah orang lain setuju atau tidak dengan mereka dalam hal-hal tertentu. Itu adalah pertanyaan yang keliru. Tidak perlu ada persetujuan di antara para penatua, tetapi ada keperluan yang mendesak untuk tinggal di dalam roh. Para diplomat mungkin perlu persetujuan, tetapi penatua tidak. Jika para penatua di gereja lokal tinggal di dalam roh, tidak perlu ada persetujuan. Berusaha mencapai persetujuan adalah satu petunjuk bahwa kita tidak berada di dalam roh. Kita tidak memerlukan persetujuan, kita hanya perlu berdiri teguh di dalam roh.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 8

No comments: