Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19-26
Dalam ayat 26 tersirat sebuah rahasia yang
dalam mengenai pengalaman akan Kristus. Jika kita ingin mengalami Kristus, maka
kita, kaum beriman, harus dapat bermegah, bersukacita, dan mulia bukan hanya
dalam Kristus sendiri, tetapi juga di dalam seseorang dalam Kristus.
Orang-orang kudus di Filipi perlu bermegah di dalam rasul Paulus dalam Kristus.
Kemegahan ini berkaitan dengan fakta yang penting sekali, yaitu apa yang kita
terima dari Kristus bukan diterima langsung dalam Kristus, melainkan diterima
dari Sang Kepala melalui anggota-anggota lain dari Tubuh. Jadi, kita menerima
berkat rohani dari Sang Kepala melalui anggota lain. Tidak usah diragukan,
Paulus adalah anggota yang sangat penting dari Tubuh ini. Jika ia hilang dari
Tubuh, maka Tubuh akan kehilangan satu sarana atau perantara berkat rohani yang
sangat penting.
Tubuh jasmani kita mengilustrasikan
bagaimana anggota dapat menjadi satu sarana suplai bagi tubuh. Misalkan lengan
merupakan satu sarana suplai bagi jari-jari tangan. Tanpa lengan sebagai sarana
atau perantara, jari-jari tidak mungkin menerima suplai apa-apa dari kepala.
Sebagai satu anggota Tubuh Kristus yang penting, Paulus adalah sarana atau
perantara suplai yang demikian antara kita dengan Sang Kepala. Jika tidak ada
dia, kita akan kekurangan satu saluran suplai yang penting.
Tak seorang pun di antara kita dapat
bermegah, bersukacita, dan merasa mulia secara langsung di dalam Kepala.
Sebaliknya, kita perlu bermegah dalam Kristus di dalam dan melalui satu saluran
suplai tertentu. Dalam ayat 26 Paulus berkata, “Sehingga kemegahanmu makin
berlimpah dalam Kristus Yesus di dalam aku.” Selama Paulus dipenjara, kaum
beriman kafir, seperti mereka yang di Filipi, bermegah di dalam Paulus.
Kemegahan, sukacita, dan kemuliaan mereka bukan di dalam
pengkhotbah-pengkhotbah agama Yahudi, melainkan di dalam Paulus. Mereka dapat
bermegah di dalam Paulus karena ia telah memperbesar Kristus dan memperhidupkan
Kristus, sampai ke tahap paling tinggi. Karena Paulus memperbesar dan
memperhidupkan Kristus sedemikian rupa, maka ia dapat mentransfusikan Kristus
ke dalam orang kudus dan melayankan Kristus kepada semua gereja. Sebab itu,
orang kudus beralasan untuk bermegah di dalam seorang rasul yang sedemikian
ini. Andaikata Paulus telah meninggal sebelum ia matang, maka kemegahan mereka
di dalam dia akan berakhir. Tetapi selama Paulus masih hidup, mereka dapat
bermegah di dalam Paulus dalam Kristus. Karena itu, dalam ayat 25-26 Paulus
berkata bahwa ia yakin ia akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan orang
kudus demi kemajuan dan sukacita iman mereka, supaya kemegahan mereka dapat
makin berlimpah di dalam Kristus Yesus di dalam Paulus melalui kehadirannya
bersama mereka lagi.
Kita telah nampak bahwa kita tidak dapat
bermegah secara langsung di dalam Kristus sebagai Sang Kepala. Sebaliknya,
perlu ada beberapa anggota yang berfungsi sebagai saluran yang melalui mereka
orang lain dapat menikmati Kristus dan bertumbuh dalam hayat. Saat ini sangat
diperlukan sarana suplai yang sedemikian. Sekalipun hanya satu atau dua orang
dalam satu negara, banyak orang akan menerima suplai Kristus. Karena Paulus
adalah anggota yang semacam ini, maka ia memilih untuk tinggal bersama
orang-orang kudus bagi kemajuan dan sukacita mereka dalam iman, agar mereka
dapat bermegah di dalam Paulus dalam Kristus. Jika orang kudus ingin mengalami
Kristus, perlu ada orang yang menunaikan fungsi sebagai sebuah saluran. Di
sejumlah negara, orang-orang tidak bisa mengalami Kristus, karena tidak ada
seorang pun di negara itu yang benar-benar memperhidupkan Kristus dan
memperbesar Kristus. Sebagai akibatnya, kaum beriman tidak bisa menikmati
Kristus. Kita perlu sekali orang-orang yang seperti Paulus. Ketika Paulus masih
hidup, banyak orang dapat mengalami Kristus dan beroleh kemajuan dan sukacita
di dalam iman.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1,
Berita 7
No comments:
Post a Comment