Hitstat

12 September 2013

Filipi - Minggu 3 Kamis



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19-21


Dalam berita ini kita akan meninjau masalah memperbesar Kristus melalui memperhidupkan Dia (1:19-21). Dalam ayat 20 Paulus berkata, “Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan dengan segala keberanian, seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata diperbesar di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku” (Tl.). Ketika Rasul Paulus menderita dalam tubuhnya, Kristus diperbesar yaitu dipamerkan atau dinyatakan sebagai persona yang besar (tanpa batasan), ditinggikan, dan dijunjung tinggi. Penderitaan rasul memberinya kesempatan untuk mengekspresikan Kristus dalam kebesarannya yang tidak terbatas. Rasul hanya memperbesar Kristus dalam dirinya, bukan hukum Taurat atau sunat. Kitab Filipi membahas pengalaman akan Kristus. Memperbesar Kristus dalam segala situasi adalah mengalami Dia dengan kenikmatan yang tertinggi.

Kata memperbesar berarti membuat sesuatu besar dalam pandangan kita. Meskipun Kristus begitu besar, luas, dan tak terduga, dalam pandangan pengawal-pengawal istana Kaisar, Kristus sebenarnya tidak ada. Dalam pandangan mereka seolah-olah tidak ada orang bernama Yesus Kristus. Namun, Paulus memperbesar Kristus; ia membuat Dia besar di hadapan orang lain, teristimewa di hadapan orang-orang yang menjaganya dalam penjara. Sebagai akibatnya, sejumlah orang akhirnya berpaling kepada Kristus. Filipi 4:22 dapat membuktikan hal ini. Di sana disebutkan oleh Paulus tentang orang kudus di istana Kaisar. Melalui memperbesar Kristus yang dilakukan Paulus, sampai-sampai dalam istana Kaisar pun ada orang yang beroleh selamat.

Pada saat Paulus dipenjarakan, orang-orang Yahudi dihina oleh orang Romawi. Orang-orang Romawi adalah penakluk, dan orang-orang Yahudi adalah yang ditaklukkan. Di antara orang-orang yang ditaklukkan itu ada seorang yang bernama Yesus. Walaupun Dia besar dan sangat ajaib, dalam pandangan orang-orang Romawi Dia bukan apa-apa. Tetapi ketika Paulus dipenjarakan di Roma, ia memperbesar Kristus, agar Kristus tampak besar dalam pandangan orang yang menangkapnya.

Paulus berkata bahwa Kristus akan selalu diperbesar dalam dirinya baik oleh hidupnya maupun oleh matinya. Apa pun yang ia hadapi, baik kesempatan untuk hidup terus maupun kesempatan untuk mati sahid, Paulus berharap memperbesar Kristus. Dalam hidupnya Paulus memperbesar Kristus, ini berarti memperbesar Dia melalui hidup. Bila dia mengharapkan mati sahid, ia pun tetap memperbesar Kristus. Inilah artinya memperbesar Kristus melalui kematian. Jadi, entah melalui hidup atau mati, Kristus selalu diperbesar di dalam tubuh Paulus yang dipenjara dan dibelenggu itu. Ini jelas bukan doktrin semata-mata, melainkan pengalaman yang sejati akan Kristus.

Dalam ayat 19 Paulus menyebut suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Kalau kita membiarkan suplai limpah lengkap dari Roh itu bekerja di dalam kita, kehidupan sehari-hari kita akan berubah. Kita akan berbeban memperbesar Kristus senantiasa dengan segala keberanian. Melalui memperbesar Kristus, orang lain akan nampak kebesaran-Nya dan ketidakterbatasan-Nya. Memperbesar Kristus sedemikian ini sudah tentu berarti memperhidupkan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 6

No comments: