Pembacaan Alkitab: 2
Kor. 13:13
Dalam berita ini kita akan
membahas penderitaan Paulus bagi Injil dan kenikmatannya akan anugerah.
Memahami masalah menderita bagi Injil dan menikmati anugerah secara alamiah
memang mudah. Tetapi dalam membahas perkara-perkara rohani, kita perlu melampaui
pengertian alamiah atau tradisional. Menurut Kitab Filipi, menderita bagi Injil
dan menikmati anugerah, keduanya merupakan hal yang dalam.
Menderita bagi Injil berarti Anda
di bumi ini semata-mata bagi kepentingan ekonomi Allah. Menderita bagi Injil
berarti memperhatikan penggenapan ekonomi Allah. Injil mencakup ekonomi Allah,
dan menderita bagi Injil mengharuskan kita berpartisipasi dalam ekonomi Allah.
Jadi, menderita bagi Injil sebenarnya berarti mengambil bagian dalam
melaksanakan ekonomi Allah.
Tulisan-tulisan Paulus menunjukkan
bahwa dia menderita bagi Injil. Tetapi, Injil yang untuknya dia menderita itu
bukan Injil yang rendah atau dangkal. Dia menderita bagi Injil berarti ia hidup
di dunia untuk melaksanakan ekonomi Allah. Dia tidak sekadar berkhotbah agar
orang-orang dapat percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat sehingga mereka
dapat masuk ke surga. Pemberitaan atau khotbah Injil yang terbatas seperti itu
tidak memerlukan penderitaan. Dalam pemberitaan Injil yang sesuai dengan
ekonomi Allah, Paulus telah meninggalkan agama, hukum Taurat, kebudayaan,
peraturan-peraturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, dan setiap macam
aliran. Injil yang diberitakan Paulus menyingkirkan segala sesuatu yang di luar
ekonomi Allah. Injil itu menyingkirkan agama, politik, dan kebudayaan. Dalam
suatu pengertian, Injil Paulus bahkan menyingkirkan kita. Karena Paulus
memberitakan Injil yang demikian, maka dia dianggap sebagai penyakit sampar
(Kis. 24:5).
Seiring dengan penderitaan bagi
Injil, selalu ada kenikmatan akan anugerah. Jika Anda menderita bagi ekonomi
Allah, Anda akan beroleh kenikmatan tersebut. Saya dapat bersaksi bahwa dalam
semua penentangan yang kita hadapi itu, saya benar-benar menikmati anugerah
Tuhan. Menderita bagi ekonomi Allah mendatangkan suplai anugerah. Kenikmatan
akan anugerah ini berkaitan dengan penderitaan karena Injil.
Menikmati anugerah berarti
memiliki pengalaman sejati akan Kristus, karena anugerah yang kita nikmati
tidak lain adalah Kristus sendiri. Saya tidak percaya orang-orang yang
memberitakan Injil dengan cara menyenangkan manusia dapat memahami tentang
kenikmatan akan anugerah. Tentu saja, para penganut agama Yahudi yang
memberitakan Injilnya karena bersaing dengan Paulus tidak mungkin memiliki
kenikmatan akan Kristus sebagai anugerah. Pemberitaan mereka tidak mungkin
mendatangkan Kristus sebagai anugerah bagi kenikmatan mereka. Di tempat lain
pernah kita tunjukkan bahwa anugerah tidak lain ialah Allah Tritunggal yang
melalui proses untuk kenikmatan kita. Mungkin ada yang meragukan pengertian
tentang anugerah yang demikian, apakah benar mengatakan bahwa anugerah itu
Allah Tritunggal yang melalui proses bagi kenikmatan kita. Perhatikan perkataan
Paulus dalam 2 Korintus 13:13, “Anugerah Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Di sini kita nampak Allah
Tritunggal bagi kenikmatan kita. Karena itulah, anugerah adalah pengalaman akan
Kristus yang berhuni di batin, yaitu Allah yang telah melalui proses menjadi
kenikmatan kita. Semakin kita menderita bagi ekonomi Allah di bumi, kita akan
semakin menikmati Kristus yang sedemikian.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment