Pembacaan Alkitab: Mat. 16:13-16;
Yoh. 14:8-9
Mungkin Anda telah berkali-kali membaca 1:1 tanpa melihat bahwa
gereja ada di dalam Allah Tritunggal. Namun, fakta ini diwahyukan dalam Alkitab.
Lalu mengapa tidak banyak orang Kristen yang nampak hal ini? Mereka tidak
nampak gereja ada di dalam Allah Tritunggal karena mereka diselubungi oleh konsepsi-konsepsi
tradisional tentang gereja. Kaum beriman mungkin akrab dengan ungkapan-ungkapan
seperti gereja Allah, gereja Kristus, dan jemaat Allah, terutama nama-nama denominasi
yang banyak digunakan hari ini. Tetapi tidak banyak yang mengetahui bahwa
gereja ada di dalam Allah Tritunggal.
Langkah pertama yang utama tentang
wahyu Allah Tritunggal dalam Perjanjian Baru adalah wahyu tentang nama Bapa. Wahyu
yang diberikan keempat kitab Injil kepada kita terutama bukan tentang Allah, melainkan
tentang Allah Bapa. Tuhan Yesus telah lama mendampingi murid-murid untuk
mewahyukan nama Bapa kepada mereka.
Sudah tentu Perjanjian Baru juga
mewahyukan kepada kita bahwa Yesus adalah Putra Allah. Pada suatu hari, menurut
Matius 16, Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya meninggalkan Yerusalem dan
suasana agamisnya, menuju Kaisarea Filipi, dekat perbatasan utara Tanah Kudus,
di kaki Gunung Hermon dan di sana Ia ditransfigurasi (Mat. 17:1-2). Kaisarea
Filipi berjauhan dengan kota suci berikut Bait Sucinya, di mana suasana agama
Yahudi yang usang telah memenuhi pikiran setiap orang. Tuhan sengaja membawa
murid-murid-Nya ke tempat yang suasananya jernih, supaya pikiran mereka bebas
dari pengaruh-pengaruh lingkungan agamisnya kota suci dan Bait Suci, sehingga Ia
dapat mewahyukan kepada mereka sesuatu yang baru tentang diri-Nya. Di sanalah visi
tentang Dia sebagai Kristus, Putra Allah yang hidup, diberikan kepada Petrus.
Dari Matius 16 sampai Yohanes 14,
terdapat wahyu tentang Roh. Ketika Filipus mendesak Tuhan Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami" (Yoh. 14:8), Tuhan menjawab, "Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat
Aku, ia telah melihat Bapa; . . . tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam
Bapa dan Bapa di dalam Aku?" (ayat 9-10). Di sini Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Ia ada di dalam Bapa dan Bapa ada
di dalam Dia. Ini berarti Ia tidak dapat dipisahkan dari Bapa atau Bapa dari
Dia. Setelah berkata demikian tentang diri-Nya dan Bapa, Tuhan kemudian
membicarakan Roh realitas, Penghibur yang lain, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya, yaitu Roh kebenaran" (ayat 16-17a). Jadi, Roh itu, Penolong
yang lain, adalah gelar ilahi ketiga yang diwahyukan dalam Perjanjian Baru.
Karena itu, kita menjumpai wahyu Bapa, Putra, dan Roh. Inilah Allah Tritunggal.
Allah Tritunggal ini adalah Allah yang telah melalui proses. Ia
telah menempuh proses inkarnasi, hidup insani, penyaliban, dan kebangkitan. Dalam
penyaliban, Ia telah merampungkan penebusan, mengakhiri ciptaan lama, dan
menghancurkan Iblis dan maut. Dalam kebangkitan, Ia menunaskan ciptaan baru.
Sekarang ini Dia adalah Roh pemberi-hayat sebagai perampungan akhir Allah Tritunggal.
Gereja justru di dalam Allah Tritunggal yang seperti ini. Gereja ada di dalam
Allah Tritunggal yang telah melalui proses, Dia yang telah menjadi Roh
pemberi-hayat beserta Bapa dan Putra.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment