Pembacaan Alkitab: 2 Tes. 1:3, 5,
10; 2:13-14, 16
Istilah Kristus merupakan bentuk kata
yang telah diinggriskan dari kata Yunani christos. Kata
Yunani ini sama dengan kata Ibrani Messiah, yang
artinya Sang terurap. Tuhan Yesus menjadi Mesias. Kristus, dan Sang terurap berarti
Roh Allah telah dituangkan ke atas-Nya. Kristus kita hari ini bukan semata-mata
Sang terurap, tetapi juga Sang pengurap. Ia sendiri telah menjadi Roh
pemberi-hayat. Dalam kebangkitan, Kristus adalah Sang terurap dan sebagai Roh
yang mengurapi, Ia pun adalah Sang pengurap.
Sewaktu kita menyeru nama Tuhan,
persona Tuhan datang kepada kita. Sebagaimana seseorang menyahut ketika kita memanggil
namanya, demikianlah Tuhan Yesus sendiri menyahut ketika kita menyeru nama-Nya.
Nama Tuhan ialah Yesus Kristus, dan persona-Nya ialah Roh. Inilah sebabnya,
ketika kita menyeru nama Tuhan Yesus, Roh itulah yang datang.
Gereja ada di dalam Allah Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus. Sebutan Kristus dalam 1 Tesalonika 1:1 menyatakan semua kelimpahan
kebangkitan. Seandainya Tuhan sekadar Yesus bukan Kristus, maka mustahillah kita
bisa di dalam-Nya. Tetapi berhubung Ia adalah Tuhan Yesus Kristus, kita bisa di
dalam Dia, bahkan sekarang ini juga kita justru di dalam Dia. Di manakah kita ini?
Di dalam Tuhan Yesus Kristus. Nama Yesus menyiratkan bahwa segala adanya kita
di dalam ciptaan lama dan di dalam kejatuhan telah diakhiri; dan sebutan
Kristus menyiratkan bahwa kita tidak lagi di dalam diri kita, ciptaan lama,
dosa, maut, dunia, dan Iblis. Sebagai gantinya, kita ada di dalam kebangkitan, Roh,
dan di dalam kebenaran, kekudusan, kekuatan, tenaga dan kekuasaan. Dikarenakan
kita di dalam Kristus, kita juga bahkan di atas takhta bersama Dia. Oh, alangkah
menakjubkan ada di dalam Kristus. Di dalam Tuhan Yesus Kristus di satu pihak
berarti kita telah diakhiri dan tidak lagi di dalam ciptaan lama; di pihak yang
lain, berarti kita yang di dalam Kristus adalah di dalam kebangkitan. Di dalam
Kristus ialah di dalam kebangkitan, di dalam Roh, di dalam kekuatan, di dalam
tenaga, dan di dalam kekuasaan. Namun, karena pengaruh agama Kristen yang
tradisional, kita mungkin tidak paham makna di dalam Kristus. Akibatnya, kita kurang
mengalami kebangkitan, tenaga, dan kekuasaan.
Sebelum kita melangkah lebih lanjut,
yaitu melihat masalah di dalam Kristus adalah juga di dalam kerajaan dan
kemuliaan, kita perlu menegaskan perkara hayat yang sangat penting ini. Di dalam
Kristus ialah di dalam hayat, yaitu di dalam hayat kebangkitan. Mengabaikan hayat,
berarti kehilangan segalanya. Lepas dari hayat, tidak ada jalan masuk ke dalam
kerajaan atau kemuliaan. Hari ini gereja berada di dalam kebangkitan, dan hayat
kebangkitan ini merampungkan banyak bagi kita.
Saya telah belajar banyak tentang hayat
dengan menyelidiki bagaimana tanaman itu bertumbuh dalam kebun saya. Saya kagum
melihat bagaimana tanaman yang kecil bertumbuh dalam hayat. Ini merupakan
sebuah gambar yang melukiskan bagaimana kita bertumbuh dalam hayat kebangkitan.
Karena kita di dalam hayat kebangkitan, maka ada sesuatu yang di dalam kita
sedang bertumbuh. Istilah bertumbuh meliputi banyak sekali, termasuk transformasi,
berbunga, berbuah, dan dewasa. Beberapa tanaman di kebun saya tidak begitu elok
sebelum mereka bertumbuh secukupnya. Tetapi melalui bertumbuh, mereka telah
diubah menjadi elok. Mereka berbunga, menghasilkan buah, dan menjadi besar dan matang.
Masalah pertumbuhan berikut semua yang tercakup di dalamnya ini juga termasuk
pemikiran mengenai gereja di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment