Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 2:12; 3:12; 4:7
Dalam 1
Tesalonika 2:12 Paulus berkata bahwa Allah memanggil kita
masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Tidak perlu diragukan lagi, Kerajaan
dan kemuliaan-Nya adalah tujuan panggilan-Nya. Sayang sekali orang Kristen
mengira bahwa Allah memanggil kita masuk ke wisma surgawi. Allah tidak
memanggil kita untuk masuk ke wisma surgawi, melainkan memanggil kita masuk ke
dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
Apakah Kerajaan Allah? Kerajaan Allah
adalah Allah diekspresikan melalui kita. Kapan saja kita mengekspresikan Allah dalam
kehidupan dan tindakan sehari-hari kita, itulah Kerajaan Allah. Diri Allah sendiri
terekspresi melalui kita, itulah Kerajaan Allah. Misalnya, ada seorang saudara
bekerja di suatu kantor. Karena dia adalah seorang Kristen, beberapa teman sekantornya
mungkin bermusuhan dengannya, mereka tidak senang dia berada di tengah-tengah mereka.
Tetapi kalau dia setiap hari di kantornya mengekspresikan Allah, teman
sekantornya akan merasakan saudara ini agak istimewa. Inilah Kerajaan Allah,
yaitu Allah terkspresi dari saudara ini. Di satu pihak, orang lain mungkin menentang
kita, mengkritik kita, tidak senang dengan kita; tetapi di pihak yang lain,
mereka merasakan kita mempunyai satu rasa yang tidak dapat diutarakan. Inilah
Kerajaan Allah, yaitu Allah melalui kita. Betapa indahnya kalau semua orang
Kristen mengekspresikan Allah! Pengekspresian ini benar-benar adalah Kerajaan
Allah yang berada di bumi.
Ketika masih muda, saya memahami 2:12
secara tradisional. Saya mengira Allah memanggil saya hanya untuk memasuki Kerajaan
dan kemuliaan-Nya pada masa yang akan datang. Konsepsi saya tentang Kerajaan
dan kemuliaan Allah sangat dangkal dan terlalu obyektif. Pandangan Paulus tentang
Kerajaan dan kemuliaan Allah tidak demikian. Dari konteks 2:12, kita bisa
nampak, terpanggil masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan Allah berhubungan dengan
hidup berpadanan dengan Allah. Ketika hidup kita berpadanan dengan Allah, akan ada
satu atmosfer yang khusus mengikuti kita, atmosfer ini adalah Kerajaan Allah.
Selain itu, di mana Kerajaan Allah berada, di situlah juga kemuliaan Allah
berada.
Kita sudah berkali-kali menunjukkan
bahwa kemuliaan adalah Allah sendiri diekspresikan. Setiap kali Tuhan
terekspresi dari dalam kita, kita bisa berada dalam semacam keadaan yang dapat disebut
mulia. Kalau seseorang masuk ke dalam rumah seorang saudara, dan saudara itu
sedang bertengkar dengan istrinya, tentunya tidak ada kemuliaan. Tetapi, kalau ia
menemukan saudara itu beserta istrinya bersinar, bercahaya, mengalirkan hayat,
Anda akan nampak ekspresi Allah dan kemuliaan Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 11
No comments:
Post a Comment