Hitstat

15 December 2014

1 Tesalonika - Minggu 6 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 2:12; 3:12; 4:7


Dalam 1 Tesalonika 2:12 Paulus berkata bahwa Allah memanggil kita masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Tidak perlu diragukan lagi, Kerajaan dan kemuliaan-Nya adalah tujuan panggilan-Nya. Sayang sekali orang Kristen mengira bahwa Allah memanggil kita masuk ke wisma surgawi. Allah tidak memanggil kita untuk masuk ke wisma surgawi, melainkan memanggil kita masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Apakah Kerajaan Allah? Kerajaan Allah adalah Allah diekspresikan melalui kita. Kapan saja kita mengekspresikan Allah dalam kehidupan dan tindakan sehari-hari kita, itulah Kerajaan Allah. Diri Allah sendiri terekspresi melalui kita, itulah Kerajaan Allah. Misalnya, ada seorang saudara bekerja di suatu kantor. Karena dia adalah seorang Kristen, beberapa teman sekantornya mungkin bermusuhan dengannya, mereka tidak senang dia berada di tengah-tengah mereka. Tetapi kalau dia setiap hari di kantornya mengekspresikan Allah, teman sekantornya akan merasakan saudara ini agak istimewa. Inilah Kerajaan Allah, yaitu Allah terkspresi dari saudara ini. Di satu pihak, orang lain mungkin menentang kita, mengkritik kita, tidak senang dengan kita; tetapi di pihak yang lain, mereka merasakan kita mempunyai satu rasa yang tidak dapat diutarakan. Inilah Kerajaan Allah, yaitu Allah melalui kita. Betapa indahnya kalau semua orang Kristen mengekspresikan Allah! Pengekspresian ini benar-benar adalah Kerajaan Allah yang berada di bumi.

Ketika masih muda, saya memahami 2:12 secara tradisional. Saya mengira Allah memanggil saya hanya untuk memasuki Kerajaan dan kemuliaan-Nya pada masa yang akan datang. Konsepsi saya tentang Kerajaan dan kemuliaan Allah sangat dangkal dan terlalu obyektif. Pandangan Paulus tentang Kerajaan dan kemuliaan Allah tidak demikian. Dari konteks 2:12, kita bisa nampak, terpanggil masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan Allah berhubungan dengan hidup berpadanan dengan Allah. Ketika hidup kita berpadanan dengan Allah, akan ada satu atmosfer yang khusus mengikuti kita, atmosfer ini adalah Kerajaan Allah. Selain itu, di mana Kerajaan Allah berada, di situlah juga kemuliaan Allah berada.

Kita sudah berkali-kali menunjukkan bahwa kemuliaan adalah Allah sendiri diekspresikan. Setiap kali Tuhan terekspresi dari dalam kita, kita bisa berada dalam semacam keadaan yang dapat disebut mulia. Kalau seseorang masuk ke dalam rumah seorang saudara, dan saudara itu sedang bertengkar dengan istrinya, tentunya tidak ada kemuliaan. Tetapi, kalau ia menemukan saudara itu beserta istrinya bersinar, bercahaya, mengalirkan hayat, Anda akan nampak ekspresi Allah dan kemuliaan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 11

No comments: