Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1; 2 Tes. 1:1-2
Nampak gereja ada di dalam Allah Tritunggal merupakan dasar untuk
menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Jika kita nampak ini, kita tidak
akan mempedulikan ajaran-ajaran tentang memperbaiki kelakuan kita atau menjadi
lebih etis. Asalkan kita nampak bahwa gereja adalah wujud konkret di dalam
Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, niscaya kita akan paham bahwa kita telah
mutlak dipisahkan oleh Allah sendiri dan kini diselubungi oleh Tuhan Yesus Kristus.
Ini membuat kita menjadi umat kudus yang menempuh kehidupan yang kudus dan
tersisih. Kehidupan semacam ini adalah bagi hidup gereja. Setelah nampak ini,
barulah kita mampu memahami apa yang tertulis di dalam Kitab Tesalonika.
Dalam 1 Tesalonika 1:1 maupun 2 Tesalonika
1:1-2, Paulus menyebutkan anugerah dan damai sejahtera setelah menyinggung
tentang gereja di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Anugerah adalah
Allah Tritunggal sebagai kenikmatan kita. Ketika kita berada di dalam Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus, kita berada di tempat yang tepat untuk menikmati semua hal
dari Allah.
Kita telah menunjukkan bahwa Bapa
adalah Dia yang merencanakan dan memulai. Dia adalah pemrakarsa juga pemulai. Allah
Putra merampungkan segala sesuatu yang dikehendaki, dirancang, diprakarsai, dan
dimulai oleh Allah Bapa. Namun apakah fungsi Allah Roh? Roh bukan yang memulai,
juga bukan yang merampungkan -- Dia adalah pelaksana. Roh itu tidak melakukan apa-apa
bagi diri-Nya atau oleh diri-Nya. Dia melaksanakan, menjalankan apa yang telah
Bapa rencanakan dan mulai, serta apa yang telah Putra rampungkan. Kita semua
harus nampak bahwa segala sesuatu yang telah Bapa rencanakan dan segala sesuatu
yang telah Putra rampungkan kini ada di dalam Roh dan dengan Roh. Dalam
pengalaman kita, Dia yang kita kontak adalah Roh. Roh ini adalah Putra dan di
dalam Putra ada Bapa. Karena itu, kita dapat mengatakan bahwa Bapa di dalam
Putra dan Putra kini adalah Roh pemberi-hayat yang berhuni di batin kita. Apa
yang perlu kita lakukan adalah tinggal di dalam Roh dan hidup (bertindak)
menurut Roh. Bertindak menurut Roh sebenarnya adalah bertindak menurut Allah
Tritunggal.
Roh itu adalah perampungan sempurna
Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Roh itu adalah penerapan, pendekatan
Allah Tritunggal kepada kita. Bagaimanakah Allah Tritunggal yang telah melalui
proses mendekati kita dan mengontak kita? Ia melakukannya sebagai Roh itu.
Bagaimanakah Allah Tritunggal yang telah melalui proses bisa diterapkan kepada kita
dalam pengalaman? Dia diterapkan sebagai Roh pemberi-hayat. Roh itu bukan hanya
Roh Allah dan Roh Kristus; Dia adalah Roh itu sebagai Allah dan sebagai
Kristus. Dalam pengalaman kita hari ini, Allah Tritunggal justru adalah Roh
pemberi-hayat itu sendiri. Maka, bila kita berada di dalam Allah Bapa dan Tuhan
Yesus Kristus, kita ada di dalam Roh itu. Karena Roh itu tersirat dan dapat
dipahami dalam 1:1, kita mengatakan gereja berada di dalam Allah Tritunggal.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment