Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1; 2:12; 3:12; 4:7
Nama Yesus yang digunakan dalam Perjanjian Baru, terutama mengacu
kepada Tuhan di dalam pengalaman-Nya di bumi dari inkarnasi hingga kebangkitan-Nya.
Yesus adalah nama Tuhan yang berkenaan dengan keinsanian-Nya. Jadi, nama ini menerangkan
pengalaman hidup-Nya dan perkara-perkara yang ditempuh-Nya sebelum
kebangkitan-Nya. Kristus adalah sebutan ilahi yang terutama menerangkan pengalaman,
kedudukan, hayat, dan tindakan Tuhan setelah kebangkitan-Nya. Sebutan ini
mengacu kepada apa adanya Tuhan setelah kebangkitan-Nya.
Riwayat Tuhan Yesus Kristus boleh dibagi menjadi dua bagian:
bagian sebelum kebangkitan-Nya dan bagian sesudah kebangkitan-Nya. Karena itu,
kebangkitan merupakan garis pemisah, garis tapal batas atas kehidupan dan
pengalaman Tuhan.
Keempat kitab Injil dapat dianggap sebagai biografi Tuhan Yesus.
Biografi-biografi ini mengisahkan cerita hidup-Nya dari inkarnasi-Nya hingga
kebangkitan-Nya. Kurun waktu ini, sebagian besar diwakili oleh nama Yesus.
Kalau kita membicarakan tentang Yesus menurut penggunaan yang alkitabiah
terhadap nama tersebut, kita terutama menyinggung pengalaman-Nya antara inkarnasi
dan kebangkitan. Setelah Tuhan Yesus bangkit, hayat-Nya masuk ke dalam
lingkungan yang lain sama sekali.
Menurut Perjanjian Baru, sebutan Tuhan diterapkan pada seluruh
hidup dan ministri Yesus Kristus. Ini berarti sebutan Tuhan adalah sebutan yang
almuhit. Tetapi nama Yesus mengacu kepada Tuhan di dalam keinsanian-Nya serta
kehidupan insani-Nya sebelum kebangkitan. Kristus, seperti yang telah kita lihat,
mengacu kepada Kristus yang telah bangkit di dalam kenaikan-Nya.
Kristus yang dipercayai orang-orang Kristen dewasa ini adalah
Kristus yang jauh di surga tingkat ketiga. Tetapi Kristus kita bukan hanya yang
telah bangkit dan naik ke surga; Ia juga telah turun dan masuk ke dalam roh
kita. Haleluya, Kristus kini berada di dalam roh kita!
Kita juga sudah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai nafas yang
kudus, pneuma yang kudus, Roh
pemberi-hayat, dan kini Ia benar-benar tinggal di batin kita. Saya yakin kalau
menyadari Kristus ada di batin kita, kita pasti akan gembira melonjak-lonjak
bahkan tergila-gila. Jika kita sedikit pun tidak merasa gembira atas hal ini, itu
menandakan kita belum cukup paham akan Kristus ada di batin kita.
Di manakah Kristus hari ini? Jawabannya
adalah di atas takhta di surga juga berhuni di batin kita. Oh, kita harus dapat
mendeklarasikan dengan roh yang bebas dan kuat bahwa Kristus ada di batin kita.
Kristus kita hari ini adalah Dia yang berhuni di batin kita! Dalam arti yang
sesungguhnya, Kristus kita memang berbeda dengan Kristus yang menurut keyakinan
kebanyakan orang Kristen, sebab mereka hanya memiliki Kristus yang di surga,
sedang kita memiliki Kristus yang di dalam surga juga berhuni di dalam roh
kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment