Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 2:11-13; 1:6
Satu Tesalonika 2 memperlihatkan kepada kita pemeliharaan
kehidupan orang Kristen yang masih muda. Dalam Pasal ini Paulus sedang memberi
makan dan mengasuh kaum beriman. Menurut suratnya, ia memperlakukan dirinya
sebagai seorang ibu yang mengasuh dan seorang bapak yang menasihati. Di satu
pihak, ia adalah ibu yang mengasuh, dan di pihak lain, ia adalah bapak yang menasihati.
Pemeliharaannya yang terutama bukan pada pengajaran, melainkan mengungkapkan pekerjaan
pemeliharaan untuk membantu pertumbuhan kaum beriman muda.
Konsepsi Paulus terhadap pekerjaannya ialah membantu menumbuhkan kaum
beriman. Itulah sebabnya dalam 1 Korintus 3 dikatakan bahwa ia menanam dan
Apolos menyiram, kemudian Allah yang menumbuhkan. Ini menunjukkan bahwa Paulus memandang
pekerjaan orang Kristen adalah pekerjaan hayat. Bukan pekerjaan di sekolah,
melainkan di ladang, di kebun buah, di taman. Karena itu, yang terutama
bukanlah mengajar orang atau mendidik orang. Tetapi kebanyakan pekerjaan
kekristenan hari ini terutama adalah untuk pendidikan, dan ada sedikit untuk pembinaan.
Namun pembinaan ini tidak langsung berhubungan dengan hayat, melainkan
berhubungan dengan etika, moral, atau perbaikan karakter. Tetapi bagi Paulus
konsepsi pekerjaan orang Kristen sama sekali berbeda.
Menurut apa yang dia utarakan dalam pasal 2, Paulus memandang kaum
beriman sebagai anggota-anggota keluarga besar. Dalam sebuah keluarga memang
perlu ada sejumlah pengajaran. Baik ibu maupun bapak pasti mengajar anak-anak mereka.
Tetapi dalam sebuah keluarga, fokusnya bukan mengajar anak-anak, tetapi membesarkan
mereka melalui pengasuhan, perawatan, dan pemeliharaan agar mereka dapat
bertumbuh. Pertumbuhan mereka terutama bukan dalam pengetahuan, melainkan dalam
hayat. Ketika anak-anak bertumbuh dalam hayat, dengan sendirinya mereka
menerima pendidikan lebih banyak. Pengetahuan yang mereka peroleh selalu
berjalan sejajar dengan pertumbuhan mereka di dalam hayat. Mereka tidak
seyogianya diberi pengetahuan sebelum waktunya. Artinya, pengetahuan mereka
tidak boleh melampaui pertumbuhan hayat mereka. Inilah konsepsi yang tepat
mengenai orang Kristen.
Dalam 1:6 Paulus berkata kepada orang-orang di Tesalonika, "Dan
kamu mengikuti teladan kami dan teladan Tuhan." Mengikuti teladan berkaitan dengan pertumbuhan.
Pada faktanya, dalam banyak hal mengikuti teladan ialah bertumbuh. Anak-anak dalam
sebuah keluarga mengikuti teladan orang tua mereka dan saudara-saudara yang lebih
tua. Yang kecil tidak menciptakan sesuatu, melainkan mengikuti teladan yang
lain. Ilustrasi yang sangat baik tentang hal ini ialah dalam penggunaan bahasa.
Seorang anak belajar bahasa yang dibicarakan oleh orang tuanya. Ia mengucapkan bahasa
dan aksen yang sama. Seorang anak belajar bahasa dan aksen dengan meniru. Ini
menggambarkan fakta bahwa anak-anak bertumbuh dengan meniru orang tua mereka.
Sebab itu, dalam sebuah keluarga, meniru sesungguhnya berarti bertumbuh.
Anak-anak meniru orang tuanya dalam banyak hal -- gerakan tangan, ucapan, bahkan
karakter. Orang tua adalah teladan, atau model bagi anak-anak mereka. Bagaimana
orang tuanya, begitulah anak-anaknya.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment