Pembacaan Alkitab: Gal. 3:29
Doa baca: Gal. 3:29
Lagi pula, jikalau kamu adalah milik
Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan ahli waris menurut janji
Allah.
Silsilah dalam Injil Matius dimulai dengan
Abraham, tetapi silsilah dalam Lukas 3 menelusur kembali kepada Adam. Injil
Matius tidak membahas Adam dan keturunannya, Injil Lukas yang membahasnya.
Mengapa ada perbedaan ini? Apa maksudnya? Injil Lukas adalah kitab tentang
penyelamatan Allah, sedangkan Injil Matius tentang kerajaan. Penyelamatan Allah
bagi bangsa ciptaan dan bangsa yang telah jatuh, diwakili oleh Adam, tetapi
Kerajaan Surga hanya untuk umat pilihan Allah, bangsa terpanggil, diwakili oleh
Abraham. Sebab itu, Injil Matius dimulai dari Abraham, sedangkan Injil Lukas menelusur
kembali kepada Adam.
Abraham adalah orang yang dipanggil keluar
oleh Allah. Kata Yunani untuk gereja (ekklesia) berarti “orang-orang yang
terpanggil keluar.” Jadi,
kita di dalam gereja juga adalah orang-orang yang terpanggil keluar. Abraham
dipanggil keluar dari Babel, tempat pemberontakan dan tempat berhala, dan
memasuki tanah permai yang melambangkan Kristus. Kita semua dulu berada di
Babel — jatuh, pemberontak, dan menyembah berhala. Seluruh umat manusia hari
ini berada di Babel. Kita tadinya di sana, namun pada suatu hari Allah
memanggil kita keluar dan menaruh kita ke dalam Kristus, tanah yang tinggi.
Kita dipanggil oleh Allah ke dalam “Persekutuan dengan anak-Nya, Yesus Kristus,
Tuhan kita” (1 Kor. 1:9). “Tetapi untuk mereka yang dipanggil, ... Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” (1 Kor. 1:24).
Ibrani 11:8 mengatakan bahwa Abraham
dipanggil, dan dengan iman ia menjawab panggilan itu. Selanjutnya, ayat 9
menyatakan bahwa karena iman pula ia tinggal di tanah permai. Sebagai orang
yang dipanggil oleh Allah, Abraham bukan saja dibenarkan oleh iman, tetapi juga
hidup oleh iman. Sebagai orang yang dipanggil oleh Allah, ia tidak seharusnya
hidup dan bertindak oleh dirinya lagi. Dia harus hidup dan bertindak oleh iman.
Abraham hidup dan bertindak oleh iman berarti ia menolak dirinya, melupakan
dirinya, mengesampingkan dirinya, dan hidup oleh “Orang” lain. Apa saja yang ia
miliki secara alamiah, haruslah disingkirkan.
Jika kita adalah orang Yahudi sejati, berarti
kita adalah Abraham yang sejati. Untuk menjadi Abraham, kita harus percaya
kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan adalah bergaul atau berhubungan dengan
Tuhan. Abraham dipanggil keluar dari umat yang jatuh dan bergaul dengan Tuhan.
Semua anak Abraham harus demikian juga bergaul dan berhubungan dengan Kristus.
Jika Anda milik Kristus, Anda adalah keturunan Abraham. Dengan kata lain, jika
kita adalah keturunan Abraham, kita adalah milik Kristus, dan bergaul dengan
Kristus. Untuk bergaul dengan Kristus, kita harus menolak diri kita dan menerima
Kristus sebagai segala sesuatu. Inilah artinya percaya kepada Kristus, dan
kepercayaan ini adalah kebenaran dalam pandangan Allah. Jangan berusaha
melakukan sesuatu! Percaya saja kepada Kristus!
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 2
No comments:
Post a Comment