Pembacaan Alkitab: Mat. 2:2, 9
Doa baca: Mat. 2:9
Setelah mendengar kata-kata raja itu,
berangkatlah mereka. Lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu
mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu
berada.
Pada waktu kelahiran Yesus, terdapat suatu
agama yang disebut agama Yahudi. Agama
Yahudi sangat mutlak untuk Alkitab. Namun hampir tidak ada seorang pun dalam agama
itu yang mengetahui bahwa Kristus telah datang. Kita tidak menjumpai catatan
dalam Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa beberapa di antara umat agama itu
pergi untuk menemui Kristus. Sebaliknya, tercatat bahwa beberapa orang majus
(ahli perbintangan) datang mencari Dia (2:1-12). Tentunya hal ini adalah
inisiatif Allah, bukan mereka.
Allah memberi orang-orang Majus itu sebuah
bintang yang bersinar untuk memimpin mereka (2:2). Bintang ini tidak muncul di
Tanah Kudus. Ia tampil di hadapan orang-orang yang jauh, jauh dari negeri
kudus, jauh dari kota kudus, jauh dari Bait Suci dan agama kudus, jauh dari
Kitab Suci, kaum kudus, dan imam-imam kudus. Jauh dari semua benda-benda kudus
ini, bintang terang itu tampil di hadapan beberapa orang Majus di Timur. Cahaya
bintang terang ini menggerakkan orang-orang Majus ini terhadap Raja orang
Yahudi. Saya tidak tahu bagaimana orang-orang Majus ini digerakkan terhadap
Raja orang Yahudi, dan saya tidak mau menerka. Sudah terlalu banyak khayalan
tentang orang-orang Majus ini. Bagaimanapun, mereka datang dari Timur, Negeri
Timur dan mengetahui bahwa bintang itu menunjukkan Raja orang Yahudi.
Setelah orang-orang majus mengalami visi
bintang surgawi itu, mereka mendapat kesulitan. Kesulitan ini datang dari
konsepsi alami mereka. Orang-orang Majus ini nampak visi dan mengetahui bahwa
itu menunjukkan Raja orang Yahudi, mereka menduga bahwa mereka harus pergi ke
Yerusalem, ibu kota bangsa Yahudi, di mana Raja orang Yahudi diperkirakan ada
(ayat 12). Keputusan mereka pergi ke Yerusalem bukan datang dari terang bintang
itu. Yerusalem tempat yang keliru. Yerusalem, sebagai ibu kota dan kota tempat
Bait Suci berlokasi, bukan tempat terlahirnya Yesus. Teralihkannya orang-orang
Majus menyebabkan suatu masalah yang serius dan hampir-hampir mengakibatkan
terbunuhnya bayi Yesus. Jikalau bukan karena kedaulatan Allah, Yesus kecil itu
pasti akan terbunuh akibat kekeliruan mereka. Kesalahan mereka merenggut jiwa
banyak anak kecil (ayat 16-18).
Setelah orang-orang Majus pergi ke Yerusalem, tempat
yang keliru, mereka telah dibenarkan oleh Alkitab. Dari Alkitab mereka
mengetahui bahwa tempat yang benar ialah Betlehem, bukan Yerusalem (ayat 4-6).
Ketika orang-orang Majus dibenarkan oleh Alkitab, mereka meninggalkan Yerusalem
dan dipulihkan ke jejak yang benar; bintang itu pun muncul lagi (ayat 9). Visi
yang hidup selalu mengikuti Alkitab.
Namun, tidak ada seorang pun agamawan di
Yerusalem yang pergi dengan orang-orang Majus ke Betlehem. Ini sangat ganjil.
Andaikata Anda seorang imam di antara imam-imam itu, tidakkah Anda pergi
bersama-sama orang-orang majus itu untuk melihat apakah Yesus benar-benar
dilahirkan di Betlehem? Tetapi tidak ada satu pun di antara mereka yang pergi.
Mereka telah mengetahui dan mereka dapat memberi tahu orang lain bahwa Mesias
akan dilahirkan di Betlehem, namun tidak ada satu pun dari mereka yang pergi.
Mereka untuk pengetahuan Alkitab; mereka bukan untuk persona yang hidup,
Mesias.
No comments:
Post a Comment