Pembacaan Alkitab: Yoh. 3:14; Rm. 8:3
Doa baca: Rm. 8:3
Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan
hukum Taurat karena tidak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah.
Dengan mengutus Anak-Nya sendiri sama seperti manusia yang berdosa dan untuk
menghapuskan dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.
Meskipun telah ada kuasa kedaulatan Allah,
ketaatan Maria, dan kekuatan Roh Kudus, namun masih perlu ada ketaatan dan
koordinasi Yusuf (ayat 19-21, 24-25). Apa yang akan terjadi seandainya Yusuf tetap
menuntut untuk bercerai? Ia sedang merencanakan itu. Tetapi, dia adalah orang
yang dipilih Allah bagi kelahiran Kristus. Sebab itulah ia tidak bersikap kasar
dan terburu-buru; malahan ia menaruh banyak pertimbangan dan berkepala dingin.
Saat itu Yusuf masih muda. Karena itu, saya ingin sekali mengambil kesempatan
ini untuk berkata satu dua patah kata kepada kaum muda: Jangan mengambil
keputusan terlalu cepat atau bertindak terlalu tergesa-gesa. Perlahanlah
sedikit agar Tuhan memiliki kesempatan untuk masuk. Setidak-tidaknya,
tangguhkanlah masalah ini semalam saja. Pada malam itu, malaikat akan datang
dan berbicara kepada Anda. Ini telah terjadi pada Yusuf. Ketika ia sedang
mempertimbangkan hal ini, malaikat Tuhan muncul kepadanya dalam mimpi (ayat 20).
Yusuf pun menaati perkataan malaikat.
Kelahiran Kristus merupakan perwujudan besar
atas nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama. Nubuat pertama dalam Perjanjian Lama
ialah Kejadian 3:15, yaitu
setelah kejatuhan manusia, setelah ular menggarapkan dirinya ke dalam manusia
melalui perempuan. Dalam Matius 1:22-23 janji ini dipenuhi oleh seorang anak
dara yang mengandung seorang anak. Anak ini adalah keturunan perempuan. Dalam
Galatia 4:4 Paulus mengatakan bahwa Kristus dilahirkan di bawah hukum dan juga
dilahirkan dari perempuan. Kristus datang bukan hanya menggenapkan hukum,
bahkan menggenapkan janji tentang keturunan perempuan yang akan meremukkan
kepala ular.
Memang sulit sekali menemukan sebuah ayat yang
mengatakan bahwa Allah menjadi manusia. Yang Alkitab katakan adalah demikian:
“Firman itu adalah Allah ... Firman itu telah menjadi daging” (Yoh. 1:1, 14
Tl.). Manusia itu istilah yang sopan, tetapi daging tidak. Dalam 1 Timotius
3:16 Paulus berkata, “Agunglah rahasia ... Allah menyatakan diri-Nya dalam
daging”(Tl.). Meskipun daging bukanlah istilah yang baik, namun Alkitab
mencantumkan bahwa Allah menampilkan diri dalam daging.
Kita adalah daging yang telah jatuh, dan Yesus
datang ke dalam daging supaya Ia bisa membawakan Allah ke dalam manusia. Di
dalam Dia, persona ilahi Allah telah dibaurkan dengan keinsanian. Kelahiran
Kristus tidak hanya menghasilkan seorang Juruselamat, tetapi juga membawa Allah
ke dalam manusia. Meskipun umat manusia telah jatuh, namun Allah sedikit pun
tidak berbagian dalam sifat kejatuhan ini. Allah hanya mengenakan rupa daging
yang telah jatuh, dan melalui ini Ia membaurkan diri-Nya dengan keinsanian.
Kita tidak boleh memandang Yesus seperti orang pada umumnya. Kita harus
menyadari bahwa Yesus adalah Allah yang berbaur dengan manusia yang telah
jatuh, mengenakan rupa manusia, tetapi tanpa sifat dosa manusia. Inilah
kelahiran Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment