Hitstat

27 October 2017

Matius - Minggu 4 Jumat

Pembacaan Alkitab: Dan. 12:3; Why. 22:16-17
Doa baca: Dan. 12:3
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.


Orang-orang Majus tidak hanya menemukan Kristus, mereka pun menyembah Dia (ayat 11). Di antara orang-orang Israel, tidak ada seorang pun diperbolehkan menerima penyembahan orang lain, karena itu dianggap suatu penghinaan dan penghujatan terhadap Allah. Menurut mereka, hanya Allah yang patut menerima penyembahan. Tetapi orang-orang majus itu justru menyembah seorang anak kecil dan anak kecil ini ialah Allah. Anak yang dicari oleh orang-orang Majus dinamakan Allah yang perkasa (Yes. 9:5). Orang-orang Majus menyembah Dia dan mereka memberi persembahan kepada-Nya: emas, kemenyan, dan mur (ayat 11).

Kita perlu mengetahui makna emas, kemenyan, dan mur. Dalam perlambangan Alkitab, emas melambangkan sifat Allah. Ini menunjukkan bahwa bayi Yesus ini memiliki sifat Allah. Ia kudus. Kemenyan melambangkan harum wangi kebangkitan. Menurut otak agama alamiah kita, kebangkitan Yesus terjadi setelah kematian-Nya. Namun sebelum Ia meninggal, Yesus memberi tahu Maria dan Marta bahwa Ia adalah kebangkitan dan hayat (11:25). Jadi, sebelum Ia mati pun, Ia adalah kebangkitan. Hayat Kristus ketika di bumi ini ialah hayat kebangkitan. Dalam seluruh hayat dan kehidupan insani-Nya, terkandung keharuman dan kemanisan kebangkitan. Maut tidak dapat menangkap Dia atau menjamah Dia. Ia tidak hanya hayat, Ia pun kebangkitan. Mur melambangkan kematian dan pula harum wangi kematian. Di antara bangsa manusia, maut tidak harum. Namun pada Yesus terdapat harum dan wangi kematian.

Setelah orang-orang Majus itu menemukan Kristus, menyembah Dia, dan mempersembahkan benda-benda berharga kepada-Nya, mereka diperingatkan Allah supaya pulang melalui jalan lain (Mat. 2:12). Jalan lain ini bukan jalan semula, jalan ini jalan yang benar. Setiap kali kita mencari Kristus dan menemukan Dia, kita selalu diberi tahu supaya tidak kembali ke jalan semula. Mencari Kristus dan menemukan Dia selalu mengalihkan kita ke jalan lain.

Kini kita harus nampak bagaimana kita bisa memiliki bintang ini, bagaimana kita bisa mempunyai visi surgawi ini. Alkitab memberi tahu kita bahwa bintang yang hidup ini ialah Kristus (Bil. 24:17; Mat. 2; Why. 22:16). Bagaimana kita bisa memiliki Kristus sebagai bintang? Menurut 2 Petrus 1:19, bintang itu berkaitan dengan Alkitab. Jika kita memperhatikan perkataan yang lebih teguh ini, langit di dalam kita akan terang dan bintang fajar akan terbit dalam hati kita. Memperhatikan perkataan yang lebih teguh berarti memperhatikan firman hidup. Bukan hanya membaca firman, melainkan masuk ke dalam firman hingga sesuatu terbit dari dalam kita. Kita menyebutnya fajar menyingsing atau bintang fajar. Namun, firman tidak dapat menyinari Anda jika Anda tidak memperhatikannya. Anda harus memperhatikan hingga sesuatu mulai bersinar di dalam Anda.

Kristus ialah bintang. Alkitab mengatakan bahwa pengikut Kristus juga adalah bintang-bintang. Wahyu 1:20 memberi tahu kita bahwa para pemimpin dalam hidup gereja yang tepat adalah bintang-bintang. Mereka adalah bintang-bintang, sebab mereka bersinar. Kitab Daniel 12:3 mengatakan bahwa orang yang benar akan bersinar seperti bintang. Mereka yang memalingkan orang lain kepada kebenaran, yang memalingkan mereka dari jalan yang keliru ke jalan yang benar, akan bercahaya seperti bintang.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 7

No comments: