Pembacaan Alkitab: Dan. 12:3; Why. 22:16-17
Doa baca: Dan. 12:3
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya
seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran
seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Orang-orang Majus tidak hanya menemukan Kristus,
mereka pun menyembah Dia (ayat 11). Di antara orang-orang Israel, tidak ada
seorang pun diperbolehkan menerima penyembahan orang lain, karena itu dianggap
suatu penghinaan dan penghujatan terhadap Allah. Menurut mereka, hanya Allah
yang patut menerima penyembahan. Tetapi orang-orang majus itu justru menyembah
seorang anak kecil dan anak kecil ini ialah Allah. Anak yang dicari oleh
orang-orang Majus dinamakan Allah yang perkasa (Yes. 9:5). Orang-orang Majus menyembah Dia dan mereka memberi persembahan
kepada-Nya: emas, kemenyan, dan mur (ayat 11).
Kita perlu mengetahui makna emas, kemenyan,
dan mur. Dalam perlambangan Alkitab, emas melambangkan sifat Allah. Ini
menunjukkan bahwa bayi Yesus ini memiliki sifat Allah. Ia kudus. Kemenyan
melambangkan harum wangi kebangkitan. Menurut otak agama alamiah kita,
kebangkitan Yesus terjadi setelah kematian-Nya. Namun sebelum Ia meninggal,
Yesus memberi tahu Maria dan Marta bahwa Ia adalah kebangkitan dan hayat
(11:25). Jadi, sebelum Ia mati pun, Ia adalah kebangkitan. Hayat Kristus ketika
di bumi ini ialah hayat kebangkitan. Dalam seluruh hayat dan kehidupan
insani-Nya, terkandung keharuman dan kemanisan kebangkitan. Maut tidak dapat
menangkap Dia atau menjamah Dia. Ia tidak hanya hayat, Ia pun kebangkitan. Mur melambangkan kematian dan pula harum wangi kematian. Di antara
bangsa manusia, maut tidak harum. Namun pada Yesus terdapat harum dan wangi
kematian.
Setelah orang-orang Majus itu menemukan
Kristus, menyembah Dia, dan mempersembahkan benda-benda berharga kepada-Nya,
mereka diperingatkan Allah supaya pulang melalui jalan lain (Mat. 2:12). Jalan
lain ini bukan jalan semula, jalan ini jalan yang benar. Setiap kali kita
mencari Kristus dan menemukan Dia, kita selalu diberi tahu supaya tidak kembali
ke jalan semula. Mencari Kristus dan menemukan Dia selalu mengalihkan kita ke
jalan lain.
Kini kita harus nampak bagaimana kita bisa
memiliki bintang ini, bagaimana kita bisa mempunyai visi surgawi ini. Alkitab
memberi tahu kita bahwa bintang yang hidup ini ialah Kristus (Bil. 24:17; Mat. 2; Why. 22:16).
Bagaimana kita bisa memiliki Kristus sebagai bintang? Menurut 2 Petrus 1:19,
bintang itu berkaitan dengan Alkitab. Jika kita memperhatikan perkataan yang
lebih teguh ini, langit di dalam kita akan terang dan bintang fajar akan terbit
dalam hati kita. Memperhatikan perkataan yang lebih teguh berarti memperhatikan
firman hidup. Bukan hanya membaca firman, melainkan masuk ke dalam firman
hingga sesuatu terbit dari dalam kita. Kita menyebutnya fajar menyingsing atau
bintang fajar. Namun, firman tidak dapat menyinari Anda jika Anda tidak
memperhatikannya. Anda harus memperhatikan hingga sesuatu mulai bersinar di
dalam Anda.
Kristus ialah bintang. Alkitab mengatakan
bahwa pengikut Kristus juga adalah bintang-bintang. Wahyu 1:20 memberi tahu
kita bahwa para pemimpin dalam hidup gereja yang tepat adalah bintang-bintang.
Mereka adalah bintang-bintang, sebab mereka bersinar. Kitab Daniel 12:3
mengatakan bahwa orang yang benar akan bersinar seperti bintang. Mereka yang
memalingkan orang lain kepada kebenaran, yang memalingkan mereka dari jalan
yang keliru ke jalan yang benar, akan bercahaya seperti bintang.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment