Pembacaan Alkitab: Mat. 1:18
Doa baca: Mat. 1:18
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti
berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
Kini kita meninjau Maria, anak dara itu
(1:16). Sebagai seorang gadis, ia berbeda dengan keempat perempuan lain yang
termuat dalam silsilah ini. Maria sangat polos, murni, dan unik. Ia mengandung
dari Roh Kudus, bukan dari seorang laki-laki, dan melahirkan Kristus (Luk.
1:34-35; Mat. 1:18b, 20b). Kisah keempat perempuan yang telah menikah lagi atau
berdosa ini dan seorang anak dara membuktikan bahwa semua orang yang termuat
dalam silsilah ini dilahirkan dari dosa, kecuali Kristus yang dilahirkan dalam
kekudusan.
Abraham, Daud, dan Maria merupakan tiga nama
yang menyenangkan di dalam Alkitab, nama-nama yang manis di telinga Allah (ayat
2, 6, 16). Abraham hidup oleh iman, Daud mewakili hidup di bawah penanggulangan
salib, dan Maria mewakili hidup yang mutlak berserah kepada Tuhan. Melalui tiga
macam hidup inilah Kristus dilahirkan ke dalam keinsanian.
Ayat 17 menyebutkan tiga kelompok dari empat
belas generasi. Angka empat belas terdiri dari sepuluh ditambah empat. Empat
melambangkan makhluk ciptaan. Angka sepuluh melambangkan kesempurnaan. Angka empat belas melambangkan makhluk-makhluk
yang sempurna. Tiga kali empat belas generasi
menandakan bahwa Allah Tritunggal sendiri berbaur dengan makhluk ciptaan yang
sempurna. Ini sangat bermakna. Persona Allah Tritunggal adalah Bapa, Putra, dan
Roh. Silsilah ini dibagi menjadi tiga bagian: bagian para leluhur, bagian raja-raja,
dan bagian orang biasa (termasuk para tawanan dan para terpulih). Allah Bapa
berhubungan dengan bagian leluhur, Allah Putra berhubungan dengan bagian
raja-raja, dan Allah Roh berhubungan dengan bagian orang biasa. Sungguh ajaib!
Jadi, tiga kali empat belas berarti perbauran Allah Tritunggal dengan makhluk
ciptaan-Nya. Pencantuman leluhur Kristus ini menandakan perbauran Allah
Tritunggal dengan makhluk-makhluk ciptaan.
Tiga kali empat belas sama dengan empat puluh
dua. Empat puluh adalah angka pencobaan, penggodaan, dan penderitaan (Ibr. 3:9;
Mat. 4:2; 1 Raj. 19:8). Kristus adalah generasi yang keempat puluh dua. Empat
puluh dua melambangkan peristirahatan dan kepuasan setelah pencobaan. Bilangan
3:5-48 menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang Israel menempuh perjalanan
melalui empat puluh dua tempat (persinggahan) sebelum mereka masuk ke tanah
permai Kanaan. Mereka dicobai, digoda, dan diuji. Mereka tidak pernah
beristirahat. Namun, setelah selesai melewati empat puluh dua persinggahan,
mereka masuk ke dalam perhentian. Dalam Wahyu 13, kita nampak ada empat puluh
dua bulan, yakni tiga setengah tahun. Keempat puluh dua bulan ini akan
merupakan bagian terakhir daripada tujuh tahun terakhir, yaitu minggu terakhir
yang disebutkan dalam Daniel 9:24-27. Separuh yang kedua dari tujuh tahun
terakhir ini, sepanjang empat puluh dua bulan ini, akan terjadi kesusahan
besar, bahkan sangat menakutkan. Di sana ada banyak pencobaan, ujian, godaan,
serta penderitaan. Namun, ketika empat puluh dua bulan ini telah genap,
kerajaan akan tiba dan ada perhentian. Dari Abraham sampai Maria merupakan
zaman penderitaan, ujian, dan godaan. Setelah semua generasi pencobaan, godaan,
dan penderitaan, Kristus muncul sebagai generasi keempat puluh dua yang menjadi
perhentian yang sempurna dan kepuasan yang penuh.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment